Pemkab Cirebon Evaluasi Penanganan Jenazah Positif Covid-19

JABARNEWS | CIREBON – Sempat terjadinya permasalahan yang berkaitan dengan penguburan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon, dijadikan bahan evaluasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon.

Bupati Cirebon Imron, meminta agar permasalahan tersebut tidak kembali terulang. Ia menilai, banyak faktor yang membuat permasalahan penanganan jenazah Covid-19 di Kabupaten Cirebon sempat ada yang terkendala.

“Diantaranya, yaitu kurangnya komunikasi dan informasi yang disampaikan,” katanya. Sabtu (14/11/2020)

Baca Juga:  Banjir Ancam Warga Indramayu, 9 Tangul Sungai Cimanuk Rawan Jebol

Selain itu, banyaknya informasi yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, membuat pandangan masyarakat terkait Covid-19 menjadi bertolak belakang. Bahkan, tidak sedikit juga yang masih tidak percaya adanya Covid-19 ini.

“Apalagi, ada juga seorang ahli yang menyatakan, bahwa orang yang meninggal, maka virusnya juga ikut meninggal,” katanya.

Hal-hal seperti ini, kata Imron, yang membuat gejolak dimasyarakat, sehingga imbasnya ada penolakan terkait penguburan jenazah Covid-19.

“Sehingga, kita harus terus memberikan bimbingan kepada masyarakat, terkait Covid-19 ini,” katanya.

Baca Juga:  Wujudkan Pendidikan Karakter, Pelajar di Purwakarta Tandur Tani

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan, bahwa SOP pemulasaran dan penguburan jenazah Covid-19 di Kabupaten Cirebon memang dievaluasi.

“SOP tersebut, mengatur tentang penanganan jenazah terkonfirmasi Covid-19, yang meninggal di rumah sakit ataupun non rumah sakit,” katanya.

Ia mengatakan, bahwa dalam proses pengurusan jenazah terkonfirmasi Covid-19, sudah ada mekanisme dan aturan yang sudah ditetapkan.

Baca Juga:  Bawa Ganja 7 Kilo, Penumpang Bus Ditangkap Polisi Deli Serdang

“Untuk pemulasaran, akan dilakukan oleh rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan. Sedangkan untuk penguburan, akan dilakukan oleh tim relawan,” katanya.

Alex juga mengungkapkan, untuk saat ini sudah terbentuk tim relawan mulai dari tingkat kecamatan hingga desa. Sehingga bisa dipastikan, bahwa SOP yang akan ditetapkan nanti, bisa berjalan dengan baik.

“SDM untuk relawan dan lainnya sudah ada. Karena sudah terbentuk hingga tingkat desa,” katanya. (Arn)