Pemkot Bandung Minta Importir Kacang Kedelai Prioritaskan Produsen Tahu dan Tempe

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung meminta Depot Kacang Indoensia importir kacang kedelai untuk memprioritaskan para produsen tempe dan tahu di Kota Bandung.

Kadisdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan bahwa saat ini sudah ada kacang kedelai yang diimpor dari Kanada dengan harga jual Rp9.100 per kilogram. Dia mengaku, dirinya sudah menjalin komunikasi denga importir Depot Kacang Indoensia.

Baca Juga:  Sidak Komisi 1 DPRD Majalengka, Mayoritas Industri Belum Punya Izin

“Barusan sudah masuk 500 ton kacang dari Kanada, sedang diturunkan. Dengan harga jual mau partai besar atau kecil itu dari importir Rp9.100 perkilo untuk per hari ini,” kata Elly di Bandung, Selasa (5/1/2021).

Oleh karena itu, dia meminta Depot Kacang Indonesia untuk memprioritaskan para pedagang tahu dan tempe di Kota Bandung, meski kebijakan impor kacang kedelai ada di pemerintah pusat.

Baca Juga:  Seorang Santri Di Purwakarta Tewas Tersengat Listrik

“Dia omzetnya kurang lebih 2000 ton. Dengan 1.800 ton dijual ke pengrajin di Kota Bandung, 200 ton baru di luar Kota Bandung,” ucapnya.

Elly mengungkapkan, sejak November-Desembet 2020 harga kacang kedelai impor naik dari Rp8.300 per kilogram menjadi Rp8.900 per kilogram.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Anggarkan 1.000 Wartawan untuk Ikut Uji Kompetensi Keahlian

Elly menyebut, berdasarkan informasi dari Kementerian Perdagangan, Tiongkok menambah kapasitas impor kacang kedelai dari Amerika Serikat menjadi dua kali lipat. Dari yang biasanya 15 juta ton menjadi 30 ton.

“Seharusnya bulan ini masuk. Kemarin diborong. Kemungkinan bulan depan, untuk mengisi kekosongan makanya mendatangkan dari Kanada,” pungkasnya.

Penulis: Rian Nugraha