Sebab tak ada akses lain, para pelajar terpaksa turun ke sungai untuk menyeberang dengan bantuan tali tambang sepanjang 20 meter.
“Kalau airnya besar, mereka digendong orang tuanya. Kalau airnya surut, mereka menyeberang dengan bantuan tali tambang sebagai pegangan. Kalau banjir terpaksa libur,” ucap Mulya melansir dari sukabumiupdate.com.
Menurut Mulya, niat membangun kembali jembatan ada, namun belum ada rencana jelas untuk pelaksanaannya. (Red)