Perlunya Literasi Dalam Memahami Isu Demokrasi

JABARNEWS | BANDUNG – Hubungan antara politik dan demokrasi sangat erat, politik memiliki pengaruh penting dalam perkembangan demokrasi, dan demokrasi tidak akan berjalan baik apabila tidak ditunjang politik.

Namun, kedua hal tersebut menjadi sebuah dinamika tersendiri. Pasalnya dalam menjalankannya ada dialektika yang harus dimainkan.

Menanggapi hal tersebut, Pakar Demokrasi sekaligus Direktur PSPK Unpad, Muradi Ph.D mengatakan bahwa dalam menanggapi isu-isu demokrasi saat ini, sangat perlunya literasi untuk mengkoreksi keabsahan suatu informasi.

Baca Juga:  Soal Sistem Proporsional Tertutup, Legislator Jabar: Ciptakan Oligarki Elit Parpol

Bagian dari demokrasi itu sebenarnya literatur yang kuat untuk bisa mengoreksi jadi bukan hanya sekedar katanya, katanya,” kata Muradi saat jumpa wartawan dalam acara diskusi dan launching BSoD di Second House, Jalan Tubagus Ismail VII No. 05, Kota Bandung, Senin (7/10/2019).

Baca Juga:  Ada Lima Cek Poin Didirikan di Cianjur Selama Larangan Mudik, Ini Lokasinya

Menurutnya, ada beberapa kasus dalam aksi kemarin yang tidak paham tentang substansi yang disuarakan. Selanjutnya, Muradi menjelaskan di era e-demokrasi ini harus membuat orang untuk lebih hati-hati dalam mencari informasi.

“Sekarangkan misalkan saya salah ngomong, gak usah jauh-jauh saat Debat Pilpres, kan ada salah kutip pasal sudah rame jadi bully dan sebagainya,” jelasnya.

Baca Juga:  Kunjungan ke Bandung, Hadi Tjahjanto Pastikan Pelayanan di Kementerian ATR/BPN Lebih Transparan dan Mudah

Selain itu, diperlukan juga kajian untuk memperkuat basis ide ataupun tujuan dalam menanggapi isu-isu yang penting. Hal itu, dimaksudkan untuk lebih memahami apa yang menjadi bagian dari demokrasi.

“Dengan literasi, yang membacanya akan kuat memahami isu politik dan demokrasi, jadi bukan hanya sebatas hanya ikut-ikutan dan katanya, katanya,” pungkasnya. (Rnu)