
Koswara menyebutkan bahwa mulai Senin hingga maksimal Rabu pekan depan, seluruh pekerjaan akan difokuskan pada pembersihan dan perapihan area galian. Semua lubang harus ditutup, diperbaiki, dan diaspal sebelum periode liburan dimulai.
“Kami tekankan agar semua lubang yang sudah terbuka segera diselesaikan. Sebelum Nataru, semuanya harus rapi dan aman,” tegas Koswara.
Proyek ini merupakan bagian dari program penataan kota, khususnya untuk mengatasi keberadaan kabel udara yang dianggap mengganggu estetika kota.
Namun, Koswara mengakui bahwa pelaksanaan proyek tersebut telah menimbulkan sejumlah masalah, seperti kemacetan lalu lintas dan potensi kecelakaan.
“Kami meminta PT BII memperbaiki metode kerja. Jangan biarkan galian terbuka terlalu lama. Jika beton membutuhkan waktu pengerasan, gunakan bahan aditif agar proses lebih cepat selesai,” ungkapnya.
Selain itu, Koswara menyoroti kurangnya rambu lalu lintas di sekitar lokasi proyek. Ia mendesak agar informasi yang jelas, termasuk pengalihan arus lalu lintas, segera dipasang demi keamanan pengguna jalan.
“Kondisi rambu saat ini masih kurang memadai. Harus ada pemberitahuan yang lebih jelas agar pengguna jalan dapat berhati-hati,” tambahnya.
Mengenai insiden kecelakaan yang melibatkan galian proyek, Koswara memastikan pihak Pemerintah Kota Bandung dan PT BII akan bertanggung jawab penuh. Ia meminta agar santunan segera diberikan kepada korban.
“Saya sudah perintahkan pencarian alamat korban untuk memastikan santunan disalurkan oleh Pemkot dan PT BII. Kami juga meminta agar PT BII lebih memperhatikan keselamatan di lapangan,” jelas Koswara.
Koswara berharap proyek ini dapat selesai dengan cepat dan tanpa menimbulkan gangguan yang berlebihan bagi warga.
“Kami ingin pekerjaan ini rampung dengan aman, cepat, dan tidak mengorbankan kenyamanan masyarakat Kota Bandung,” tutupnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News