Namun, kata Darwan, saat ini penjual yoghurt tersebut tidak berada di kediamannya. Ia diduga telah menghilang setelah insiden keracunan massal siswa SD terkait dengan minuman yang dijualnya.
“Kami akan melacak keberadaan penjualnya. Mungkin setelah kejadian, penjual tersebut langsung menghilang karena ketakutan. Namun yang jelas, data identitasnya telah kami miliki,” tambah Darwan.
Selain itu, pihak kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium atas sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut.
Sebagai upaya pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang, polisi bersama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Kecamatan, dan Dinas Kesehatan, akan melakukan pemantauan terhadap jajanan sekolah yang dijual di sekitar lingkungan sekolah.
“Kami telah bersepakat dengan Dinas Pendidikan dan Kecamatan, serta Dinas Kesehatan untuk melakukan pendataan dan penyuluhan kepada pedagang. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang,” tandas Darwan. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News