Lebih Dekat dengan Edible Flower, Bunga Cantik yang Bisa Dimakan

JABARNEWS | BANDUNG – Apa kalian pernah melihat bunga cantik beraneka warna dan bentuk di piring makanmu? Namun, bunga tersebut bukan hanya sekadar hiasan.

Kalau bunga itu bisa dimakan, dalam dunia budidaya tanaman, bunga itu termasuk jenis edible flower, yakni bunga yang bisa dimakan. 

“Edible flower adalah jenis bunga yang bisa dimakan. Syaratnya, ia tak beracun, baik dari jenis tanaman maupun cara penanamannya,” ungkap Eva L.A. Madarona, di tempat budidaya edible flower miliknya, di kawasan Cipaku, Kota Bandung, dikutip dari laman Disdik Jabar, Senin (1/2/2021).

Eva merupakan owner (pemilik) IJO Hydro, kebun hidroponik yang memproduksi aneka edible flower dan produk lainnya secara organik. 

Baca Juga:  Kompak Bakar Kantor Desa, Kakak Adik Mendekam di Sel Polres Tasikmalaya

Tak kurang ada 10 jenis edible flower yang dibudidayakan di kebun rooftop tersebut. Di antaranya, bunga viola, dianthus, teronia hingga mini rose.

Eva menjelaskan, sebagian besar edible flower dimanfaatkan sebagai garnish/hiasan untuk mempercantik tampilan masakan. Selain itu, edible flower juga bisa dikreasikan menjadi beragam makanan. 

“Bisa dimanfaatkan juga menjadi usaha rumahan, seperti membuat cookies dan puding,” ungkap perempuan yang mulai membudidayakan edible flower pada 2016 ini.

Dia mengatakan, budidaya edible flower cukup mudah. Selain Indonesia beriklim tropis, edible flower juga tak memerlukan suhu khusus. 

Baca Juga:  Komisi IV DPRD Jabar Sebut Pertambangan Ilegal Sulit Ditangani

Namun, pembudidaya harus memiliki ketekunan. “Harus benar-benar tekun, kalau meleng dan enggak diurus, akan berantakan juga akhirnya,” sarannya.

Ketekunan tersebut, lanjutnya, berupa perhatian pada detail-detail kecil saat bertanam. Ia mencontohkan, jika melihat bunga layu atau daun yang kering maka pembudidaya harus langsung memetiknya. 

“Semakin sering kita petik (bunga yang layu), semakin banyak (bibit) bunga yang nantinya dihasilkan,” ungkapnya. 

Penaburan pupuk secara berkala pun, menurutnya, harus diperhatikan guna memberi nutrisi pada tanaman. 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, menanam dan memelihara bunga dapat membuat pikiran menjadi  rileks dan nyaman. 

“Mengurus dan melihat mereka tumbuh, dari tadinya kecil hingga besar kemudian bisa menghasilkan itu jadi kepuasaan tersendiri,” tutur lulusan Universitas Indonesia tersebut. 

Baca Juga:  Penggiat Budaya Kuningan Pertanyakan DKK

Hal itu dibuktikan melalui ilmu kesehatan. Dilansir halodoc.com, jika dilakukan secara rutin, kegiatan berkebun bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks sehingga menurunkan risiko stres. 

Eva pun mengajak seluruh masyarakat untuk mulai membiasakan menanam dan merawat tanaman, khususnya edible flower. 

“Dengan iklim Indonesia yang tropis, sayang banget kalau generasi muda melupakan kegiatan menanam yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja serta bisa bermanfaat sebagai ketahanan pangan kita,” tutupnya. (Red)