Demi Selamatkan Nyawa, Siswi di Serdang Bedagai Rela Jaga Palang Kereta Api

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Seorang siswa di Kabupaten Serdang Bedagai rela menjadi penjaga palang perlintasan kereta api demi menyelamatkan nyawa pengguna jalan.

Siswi tersebut, Ketrin (17) warga Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Sumatera Utara. Ketrin sendiri masih berstatus siswi kelas XI di SMAN 1 Perbaungan.

Anak pertama dari 3 saudara dari pasangan suami istri, Majak dan Rita ini, kini setiap hari mulai dari pukul 07.00 WIB sampak pukul 17.00 WIB setiap duduk di pos penjagaan palang perlintasan kereta api di Pasiran.

Setiap kereta api mau melintas, Ketrin langsung keluar dari pos dan menurunkan palang terbuat dari besi untuk menghalangi pengguna jalan agar tidak lewat saat kereta api melintasi. Sedangkan setelah kereta api melintas, dia kembali menggunakan smartphone untuk belajar daring.

Baca Juga:  Alami Bibir Kering Saat Puasa? Inilah Tipsnya

“Sudah 9 bulan menjadi penjaga palang perlintasan kereta api di Lingkungan Pasiran,” kata di pos penjagaa, Sabtu (7/8/2021).

Dia menjelaskan, awalnya mau menjadi penjaga palang perlintasan kereta api saat terjadi kecelakaan satu unit mobil ditabrak kereta api disekitar lokasi akibat tidak adanya petugas menjaga diperlintasan kereta api. Kemudian timbun niatnya menjadi penjaga palang perlintasan agar tidak ada lagi kecelakaan.

“Awal mau menjadi penjaga lapang, supaya tidak ada lagi orang ditabrak kereta api, ” ucap Ketrin.

Baca Juga:  Nah! Di Cirebon Warga Yang Tak Pakai Masker Didenda Rp100 Ribu

Kata dia, walau bekerja menjadi penjaga palang perlintasan kereta api, Ketrin tetap meluangkan waktu untuk melamar secara daring di pos penjagaan dengan menggunakan smartphone miliknya.

“Untuk belajar tidak terganggu, karena bisa belajar secara daring di pos penjagaan,” terangnya.

Menurut Ketrin, suka dukanya menjadi penjaga palang perlintasan kereta api, mulai dari di ejek rekan-rekannya sesama pelajar, diberi uang oleh sopir dengan cara di lemparkan. Bahkan dirinya pernah hendak dirampok. Tapi selama dia menjaga palang banyak orang yang berterima kasih atas bantuannya.

“Dukanya, di ejek kawan-kawan sekolah, mau dirampok, tapi sukanya banyak orang terima kasih,” ungkap dia

Dia mengaku iklas menghabiskan waktu mulai dari pagi sampai sore menjadi penjaga palang perlintasan kereta api demi membantu orang yang melintas agar tidak tertabrak kereta api.

Baca Juga:  Besok, 150 Tokoh Sepuh Jabar Akan Divaksin Covid-19

“Aku rela dan iklas bekerja menjadi penjaga palang agar tidak ada lagi orang ditabrak kereta api,” terangnya.

Masih kata dia, selama menjadi penjaga palang kereta api, dia tidak pernah mendapat gaji, hanya pengendara yang melintas memberikan uang ala kadarnya. Uang tersebut di simpang ya untuk membeli paket internet untuk belajar daring.

“Gak ada yang gaji, kadang sopir ada yang ngasi, uangnya aku kumpul untuk beli paket internet untuk belajar daring,” bilang Ketrin. (Ptr)