JABARNEWS | BANDUNG – Perpustakaan memiliki peranan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemberdayaan ekonomi. Dimulai dari perpustakaan tingkat nasional hingga perpustakaan desa, harus juga dapat berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi mengungkapkan dalam fungsi perpustakaan saat ini, memiliki peran sentral dalam meningkatkan gairah ekonomi di masyarakat. Dimana saat ini perpustakan hadir memberikan keterampilan.
“Perpustakaan saat ini sudah menjadi pusat penghidupan, tidak hanya menjadikan wawasan dalam bentuk ilmu, tetapi sekarang juga perpustakaan hadir memberikan keterampilan,” ujar Ahmad Hadadi dalam pembukaan webinar ‘Peran Perpustakaan Desa/Kelurahan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat,’ yang diunggah melalui Youtube Dispusipda Jabar, Rabu (22/9/2021).
Ia mengatakan, maka tidak heran perpustakaan di beberapa daerah dalam program kegiatannya sangat beragam, termasuk di dalamnya ada peningkatan terhadap vokasional, yakni adanya sebuah bimbingan kejuruan.
“Maka tidak heran, di perpustakaan kegiatannya beragam, ada yang pelatihan ternak lele, kaya di Cikundul. Ada ternak domba, ada kegiatan keagamaan juga, bekerjasama dengan pondok pesantren, ada kegiatan posyandu juga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini perpustakan bisa memberikan beberapa keterampilan secara aktualisasi diri, termasuk bagaimana meningkatkan taraf hidup lebih baik.
“Jadi luar biasa, perpustakaan sudah menjadi magnet, sudah menjadi center of ekselen, sebagai pusat aktivitas. Kenapa demikian, bahan bacaan di perpustakaan ada, kemudian kita punya pustakawan yang sudah diberi pemahan,” ujarnya.
Terlebih, kata dia, transformasi perpustakaan saat ini, seiring berjalanan dengan Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dimana ada program one village one product.
Sebagai informasi, dalam Webinar ‘Peran Perpustakaan Desa/Kelurahan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat’ pada Rabu (22/9/2021), ada dua narasumber yakni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Barat, Bambang Tirtuyona, dan Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas RI, Adin Bondan. (Red)
