Tak Hanya Tingkatkan Kualitas Media, AMSI pun Intensif Rumuskan Agensi Periklanan Bersama

JABARNEWS | SURABAYA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar Focused Group Discussion (FGD) on Quality Media and Advertising Agency, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis 21 Oktober 2021.

Diskusi terfokus tentang kualitas media lokal dan agensi periklanan media tersebut digelar AMSI secara daring dan luring di Kempi Hotel Surabaya selama sehari penuh.

Kegiatan yang digelar AMSI tersebut melibatkan media-media anggota AMSI di Jawa Timur, serta beberapa perwakilan pengurus AMSI wilayah dari Sumatera dan Jawa.

Baca Juga: Waspada! Ini Dia Beberapa Zodiak Rentan Depresi

“Diskusi ini dilakukan karena ada mimpi bersama dari anggota AMSI untuk membuat agensi yang akan menjaring klien-klien untuk kesejahteraan para anggota AMSI,” ujar Suwarjono, Wakil Ketua I AMSI Nasional.

Ia mengatakan pandemi berdampak besar pada bisnis media pada umumnya, termasuk media digital. Tekanan aspek finansial akibat perlambatan ekonomi selama masa pandemi, menyebabkan banyak media digital melakukan langkah efisiensi, sebagian bahkan terpaksa tutup.

Selain itu, Suwarjono menyampaikan kondisi ekonomi digital yang tidak menguntungkan media, dengan penguasaan iklan digital hampir 80 persen dinikmati oleh platform teknologi global seperti Google dan Facebook, dan menyisakan sebagian kecil untuk media online, merupakan pemicu utama. 

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Meningkat, Uji Coba PTM di Kota Bandung Terpaksa Dihentikan

Baca Juga: Ketinggian Air Terus Meningkat, Warga Terdampak Banjir di Serdang Bedagai Mulai Mengungsi

“Ketidaksiapan media menyikapi kondisi tersebut, mempercepat proses kebangkrutan industri media lokal. Pandemi mempercepat runtuhnya banyak media lokal di Indonesia,” ujarnya.  

Oleh karena itu, ia menyampaikan, AMSI perlu melihat tantangan dan peluang media digital dari aspek bisnis dan bersama-sama membangun strategi bisnis yang diperlukan. 

Selain itu, diperlukan pula untuk merumuskan sebuah agency periklanan sebagai platform pemasaran bersama dan jembatan media dan pengiklan.  

Baca Juga: Di Peringatan Hari Santri, Ridwan Kamil: Uwa Saya Sahid, Belum Ditemukan Jasadnya

Eric Sasono, Kepala Perwakilan Internews di Indonesia saat memberikan sambutan menyampaikan model bisnis media digital bukan hanya traffic.  

“Ada model-model lain yang bisa dikembangkan. Ada banyak yang bisa digarap,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua AMSI Jawa Timur Arief Rahman menyatakan bahwa dua hal yang harus diselesaikan adalah tetap menjaga kualitas media online, namun bisnis juga jalan. 

Baca Juga:  Umuh Muchtar Tuntut KLB

Baca Juga: Viral Video Mesum Remaja di Medan, Polisi Amankan Dua Pemeran

Dengan demikian, butuh dirumuskan kiat-kiat atau kesepahaman antaranggota AMSI agar semua bisa berjalan.

“Karena anggota AMSI ada yang besar dan kecil, jangan sampai ada yang sekarat bahkan mati. Sehingga harus diperjuangkan bersama-sama, tentu dengan porsi masing-masing,” katanya.

Wenseslaus Manggut, Ketua Umum AMSI yang bergabung saat sesi diskusi menyampaikan bahwa brand besar memiliki market real ada di daerah. Hanya karena media lokal tidak dikenal, brand menggandeng media yang berkantor pusat di Jakarta. 

Baca Juga: Apa Benar Jeruk Nipis Dicampur Kecap Bisa Bikin Meredakan Batuk? Ini Kata dr. Nadia Alaydrus

“Jawa Timur sebenarnya berpotensi dibidik oleh brand, hanya saja dari aspek konten harus comply (bisa memenuhi) beberapa ketentuan termasuk terkait kualitasnya,” ujarnya.

Diskusi ini melibatkan stakeholder media dan berapa pihak eksternal dari pihak agency periklanan sebagai narasumber. 

Di antaranya adalah Danu Ardhiarso (Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur) dan Indriani Siswati (Regional Government Relations at PT Bumi Suksesindo/ Merdeka Copper Gold Group). 

Baca Juga:  Bawaslu Subang Minta Bacaleg Jangan Dulu Kampanye

Baca Juga: Pilwu Serentak 2021, Pemkab Cirebon Gelontorkan Dana 21 Milyar

Kedua narasumber menyampaikan kebutuhan bentuk-bentuk kerja sama periklanan yang berpotensi terus dikembangkan ke depan dengan media online dan parameternya. 

Selain itu, juga hadir Djoko Subagyo (Associate Director of Implementation Dentsu X) dan Daisy Setiawan (CEO Arawinda Agency) menjelaskan tentang ekosistem periklanan dan posisi media online.

Dalam agenda FGD secara hibrid ini juga dihadiri langsung oleh beberapa pengurus pusat AMSI. Dwi Eko Lokononto (BPP AMSI Pusat), Ismoko Wijaya dan Yatimul Ainun turut merumuskan arah dan strategi pembentukan agency sekaligus kriteria media terpercaya ini.

Baca Juga: Awas! Jangan Anggap Sepele Hipertensi Jas Putih, Dr. Decsa Medika Hertanto: Beresiko Ini

Diskusi serupa akan dilaksanakan pekan depan di Bali dengan peserta anggota AMSI dari wilayah Bali dan perwakilan dari AMSI Wilayah Kalimantan, NTB,  Indonesia Timur dan Papua.***