JABARNEWS | BOGOR – Bupati Bogor Ade Yasin mengaku bahwa pihaknya telah mempersiapkan strategi untuk mencegah lonjakan wisatawan saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Hal tersebut sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor yang diprediksi ada Covid-19 gelombang ketiga.
“Jangan sampai ada kerumunan. Karena diprediksi ada Covid-19 gelombang ketiga (penularan Covid-19). Maka saat Nataru harus diperketat. Kita sama-sama rem jangan banyak merayakan tahun baru. Ini sedang dibahas soal aturan-aturannya,” kata Ade Yasin di Cibinong, Minggu, 31 Oktober 2021.
Baca Juga: Begini Cara Menggunakan Body Lotion yang Benar, Yuk Simak
Baca Juga: Jatuh ke Sungai Botomozui, Pria di Nias Ini Hilang Terbawa Arus
Ade Yasin mengaku bahwa dirinya mengkhawatirkan mengenai gembar-gembor akan adanya Covid-19 gelombang ketiga.
“Kalau kita (Kabupaten Bogor) masih PPKM Level 3, tentunya kebijakan masih ketat. Namun, daerah yang sudah PPKM Level 2 ini kan sudah melonggar agar lebih hati-hati,” tuturnya.
Baca Juga: Pencarian Pelajar SD yang Tenggelam di Pantai Karangpapak Sukabumi Terhambat Cuaca Buruk
Baca Juga: Ramalan Zodiak 1 November 2021: Libra, Banyak Orang Akan Menghubungimu
Menurut Ade Yasin, Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini tengah mengkaji aturan yang akan diterapkan jelang dan selama Nataru, khususnya di kawasan-kawasan wisata di Kabupaten Bogor.
Pasalnya, Kabupaten Bogor masih menjadi destinasi wisata utama bagi masyarakat yang tinggal di Jabodetabek.
Maka, lanjut Ade Yasin, pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah pencegahan agar tidak terjadi lonjakan wisatawan.
Terlebih, kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor saat ini terus melandai dengan hanya penambahan empat kasus positif baru pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
Baca Juga: Wisata Alam Green Dawuan Cianjur Bakal Suguhkan Konsep Budaya Lokal di Festival Kesenian
Baca Juga: Kasus HIV AIDS di Kota Banjar Naik 15 Persen, Kebanyakan Penyuka Sesama Jenis
“Iya sudah melandai. Kemarin cuma empat kasus. Sehingga total yang saat ini terkonfirmasi positif dan menjalani isolasi hanya 41 orang,” tandasnya.***