Djoko Roespinoedji Sebut Kehadiran AMS Dirasakan Masyarakat, Atalia Praratya Singgung Soal Petani Milenial

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Praratya mendorong Angkatan Muda Siliwangi (AMS) untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan petani milenial.

Atalia Praratya mengatakan bahwa saat ini AMS dalam melakukan gerakannya baik dalam situasi kebencanaan maupun dalam bidang petani milenial, keberadaannya sangat dirasakan masyarakat.

“Alhamdulillah 54 tahun berkarya dan saya lihat bagaimana gerakan di masyarakat ketika ada kebutuhan di masyarakat seperti bencana dan lain sebagainya termasuk yang tren dan sedang hits adalah petani milenial,” kata Atalia Praratya seusai menghadiri acara HUT ke-55 AMS di Kampus Universitas Widyatama (UTama), Kota Bandung, Rabu 10 November 2021.

Baca Juga: Kisruh Transparansi Seleksi Pilkades di Bandung Barat, Tes Akademis di Unjani Diprotes

Baca Juga: 118 Ton Besi Dicuri, Ini Penjelasan KCIC Soal Konstruksi Utama Proyek Kereta Cepat

“Yang digerakan oleh teman-teman AMS itu sangat baik sekali manfaatnya bagi masyarkat,” tambahnya.

Atalia Praratya berharap, organisasi-organisasi seperti AMS bisa terus menggerakkan semangat masyarakat, termasuk seluruh jajarannya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Baca Juga: Agar Mudah Menghilangkan Bau Rokok di Rumah, Coba Lakukan Cara Ini

Baca Juga: Resep Masakan Udang Saus Padang Ala Rumahan

Dia menyampaikan bahwa dengan berkolaborasi dengan Jabar Bergerak, AMS bisa membantu program Pemerintah Daerah (Pemda) Jabar dalam mengembangkan petani milenial.

Baca Juga:  Jadi Penyintas Covid-19, Muhammad Idris Donorkan Plasma Konvalesen Di PMI Depok

“Berkolaborasi bersama-sama dengan Jabar Bergerak. Saya kira bentuk kolaborasi bidang dilakukan dengan kondisi saat ini dengan berbagai macam perkumpulan. Justru mereka (AMS) sudah bergerak duluan petani milenial sudah hampir 2 tahun,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum AMS Pusat Noeri Firman menyampaikan bahwa pihaknya memiliki target di seluruh desa se-Jabar ada kelompok tani atau petani milenial.

Menurutnya, hal tersebut sangat diperlukan untuk merubah minset atau pola pikir pemuda di desa dalam bertani.

Baca Juga: Soal Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke 71, Ini Kata Dirjen PPKTrans

Baca Juga: Bikin Resah, Monyet Liar Serang Warung Pinggir Jalan Rancadarah Purwakarta

“Kalau sudah demikian, hanya tinggal mana respons dari pemerintah daerah terhadap pembinaan pemuda ini. Dan kami sudah di lima kota kabupaten pembangunan itu yaitu Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran, Cianjur, dan Karawang,” ucap Noeri.

Dia mengungkapkan bahwa semenjak pandemi Covid-19, AMS berusaha untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat, khususnya di desa.

Baca Juga: Agar Mudah Menghilangkan Bau Rokok di Rumah, Coba Lakukan Cara Ini

Baca Juga: Sajikan Selagi Panas! Tiga Jenis Makanan Pedas Ini Cocok Disantap Saat Musim Hujan

“Semenjak pandemi kami bingung mau program apa? Nah, biasanya kami, karena kami memegang tradisi Sunda meng uga-uga. Diuga-uga papancen Prabu Siliwangi, dimana ketika negara dilanda bencana, nantung sing ajeg dina taneuh anu hejo, artinya ketahanan pangan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ada Peringatan Dini dari BMKG, Diperkirakan Cuaca Ekstrem Terjadi di Wilayah Ini

Noeri menyebut bahwa AMS turun ke lapangan untuk membangun semangat pemuda desa yang sejak pandemi Covid-19 tidak bisa mencari pekerjaan ke kota.

Oleh karena itu, lanjut Noeri, pihaknya berusaha mengembangkan petani milenial di desa dan telah berhasil mengekspor Asparagus ke Korea.

“Alhamdulillah sekarang berhasil bahkan sudah ekspor ke Korea, karena kita jaga dari hulu hingga hilir. Kalau hulu bertani tapi hilirnya kita kemana kita sulit. Bahkan kita sudah ekspor ke korea ini,” ujarnya.

Baca Juga: Sajikan Selagi Panas! Tiga Jenis Makanan Pedas Ini Cocok Disantap Saat Musim Hujan

Baca Juga: Presiden Jokowi beri Gelar Pahlawan Nasional Untuk 4 Tokoh Ini

Noeri mengaku, saat ini AMS sedang melakukan kerjasama untuk menyiapkan lahan, sumber daya, bibit, dan pupuk untuk petani milenial di desa.

“Kemarin kita sudah bicarakan dengan Argo Jabar di bidang Jagung untuk pakan dan Cabe Ucrit,” imbuhnya.

Baca Juga: Banjir Serdang Bedagai Meluas, Sejumlah Rumah Warga Nyaris Tenggelam

Baca Juga: Kisruh Transparansi Seleksi Pilkades di Bandung Barat, Tes Akademis di Unjani Diprotes

Baca Juga:  Sebanyak 30 Camat di Kota Bandung Ikuti Pelatihan Internalisasi Core Values, Ini Tujuannya

Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Widyatama juga Wakil Ketua DPP AMS Djoko Roespinoedji menyatakan bahwa peran AMS di tengah masyarakat semakin terasa perannya.

Terutama, sambung Djoko, dalam membantu masyarakat yang membutuhkan terlebih yang sedang terkena bencana alam.

Terlebih, pada kegiatan itu, Djoko juga menjelaskan bahwa, AMS berkolaborasi dengan Jabar Bergerak dan UTama.

“Paku (sarakan). Sebelumnya saya ucapakan wilujeng tepang taun kanggo AMS ke-55. Pada kesempatan ini menginisiasi dengan Jabar Bergerak yang diketuai Ibu Atalia Praratya, akan membagikan sembako. Rencananya akan dibagikan ke lima kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat. Jumlah sembako yang akan dibagikan sebanyak 1.200 paket kerjasama dengan Jabar Bergerak, AMS dan juga Universitas Widyatama,” papar Djoko.

Baca Juga: 118 Ton Besi Dicuri, Ini Penjelasan KCIC Soal Konstruksi Utama Proyek Kereta Cepat

Baca Juga: Agar Mudah Menghilangkan Bau Rokok di Rumah, Coba Lakukan Cara Ini

Djoko menilai, kegiatan tersebut bagi Universitas Widyatama merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dosen UTama kepada lingkungan.

“Saya pikir ini suatu langkah terobosan AMS bekerjasama dengan akademisi untuk melakukan suatu kegiatan yang sifatnya sosial dan dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.***