Soal pembubaran MUI, Uu Ruzhanul Ulum: Ini Mengusik Ketentraman Umat Islam

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara terkait beredarnya isu pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, umat atau masyarakat seharusnya lebih bijak dalam menanggapi isu pembubaran MUI tersebut.

Menurut Uu Ruzhanul Ulum, jika salah satu anggota MUI melakukan kesalahan, lembaganya tidak berarti ikut salah, karena MUI tidak diisi oleh satu orang.

Baca Juga: DPRD Jabar Minta Mal Pelayanan Publik Harus Diperbanyak

Baca Juga: Crown Group Catat Penjualan Sebesar Rp280 Miliar pada Bulan Oktober, 75 Persen Terjual Kepada Investor

Baca Juga:  Abdul Halim Iskandar: Data SDGs Desa Siap Digunakan Untuk Penanggulangan Kemiskinan Esktrim

Uu Ruzhanul Ulum memandang bahwa MUI merupakan lembaga penting. Sebab, lembaga tersebut dapat berfungsi menjadi wadah pemersatu pandangan umat Islam.

“MUI itu sangat dibutuhkan oleh mayoritas umat Islam Indonesia. Karena fatwanya bisa dijadikan pegangan dalam melaksanakan nilai-nilai Islam oleh masyarakat,” kata Uu Ruzhanul Ulum, Rabu 24 November 2021.

Baca Juga: Ingin Gunakan Nama Ridwan Kamil untuk Merek Produk UMKM, Ini Syaratnya

Baca Juga: Lima Fakta Menarik Usai Pesta Gol Persib ke Gawang Persiraja

Tak hanya itu, Uu Ruzhanul Ulum merasa terusik dengan isu pembubaran MUI. Menurutnya, isu tersebut provokatif.

Baca Juga:  DPRD Jabar Tegaskan Kurikulum Berbasis Agama Penting Diterapkan Sejak Dini

Kalaupun ada kesalahpahaman, lanjut Uu Ruzhanul Ulum, jangan seperti ada tikus di rumah kemudian mengusirnya dengan membakar rumah tersebut.

Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada pihak yang menghembuskan isu tersebut untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan MUI mulai dari ilmu akidah, fikih, tasawuf dan sebagainya.

“Hati saya bertanya, yang ingin membubarkan MUI itu umat Islam atau non muslim? MUI adalah lembaga yang kami hormati dan yang umat Islam hargai serta sanjungi. Kok tiba-tiba ada yang ingin membubarkannya. Ini mengusik ketentraman umat Islam, mengusik kedamaian kami sebagai umat mayoritas,” tegasnya.

Baca Juga:  Habis Makan Ini, Puluhan Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Kabupaten Sukabumi

Baca Juga: Nantikan Nasib, Ribuan Buruh Jawa Barat Siap Kawal Putusan MK Terkait UU Cipta Kerja

Baca Juga: Tiga Minggu di Posko Pengungsian Korban Banjir Serdang Bedagai, Nek Sarifah Rindu Tidur di Rumah

“Harapan kami, tokoh-tokoh kalau ingin berstatement, jangan memanas-manasi (provokatif). Akan lebih baik apabila energi berargumen tersebut disalurkan untuk melahirkan solusi menangani pandemi dan mempererat nasionalisme guna meningkatkan pembangunan bangsa,” tandasnya.***