Praktik Percaloan Tenaga Kerja di Karawang Masih Marak

Ilustrasi praktik percaloan tenaga kerja di Karawang (1)
Ilustrasi praktik percaloan tenaga kerja di Karawang. (foto: istimewa)

Ketiga akademisi terdiri dari Indra Nirwan Fauzi, Lukmanul Hakim dan Kariena Febriantin ini menyebutkan permasalah utama terkait penerimaan kerja diantaranya maraknya praktik calo penerimaan tenaga kerja.

Praktik ini, menurut ketiganya menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Kabupaten Karawang.

Dalam menjawab permasalahan ini, calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Hj Siti Nurul Qomariyah memberikan pandangannya.

Baca Juga:  Jadwal Imsakiyah dan Salat Wilayah Purwakarta, Subang, Karawang Minggu 16 April 2023

Menurut Qomariyah, banyaknya pengangguran di Karawang disebabkan oleh berbagai hal yang seharusnya dapat ditangani. Diantaranya terdapat kesenjangan sosial yang masih perlu mendapatkan perhatian pemerintah.

Meskipun pemerintah daerah telah berkomunikasi dengan mitra-mitra pemerintah dan swasta, masih banyak perusahaan yang melanggar kebijakan proporsi 60:40.

Qomariyah juga menyoroti pentingnya pengawasan dari publik dan lembaga legislatif untuk memastikan implementasi peraturan daerah berjalan efektif.

Baca Juga:  Gugur Dalam Tugas, Bupati Karawang Sampaikan Kabar Duka Atas Meninggalnya Prajurit Yonif Para Raider 305/Tengkorak

Meskipun Karawang menawarkan kondisi yang seksi untuk investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, investasi yang terus berkembang, dan keamanan investasi yang dijamin, permasalahan pengangguran tetap menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera diatasi.

Dengan realisasi investasi hingga Semester I 2023 mencapai Rp 22,36 triliun, Karawang perlu memastikan bahwa pertumbuhan industri yang pesat tersebut juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat dan mengurangi tingkat pengangguran.

Baca Juga:  Tragis! Hendak Lari Pagi, Seorang Pria Tewas Terlindas Truk di Jalan Raya Tanjungsari

“Dengan pertumbuhan kawasan industri yang begitu pesat, masyarakat di Karawang seharusnya jangan sampai menjadi penonton saja,” ungkap Qomariyah. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News