Namun, ia mengingatkan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM). “Jangan hanya sosialisasi tanpa implementasi. Psikolognya harus benar-benar ada, bukan hanya rencana di atas kertas,” tegasnya.
Senada, Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman menekankan bahwa Jabar menjadi provinsi dengan prevalensi depresi tertinggi di Indonesia, yaitu 3,3 persen, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terbaru.
“Ini alarm serius. Kita harus bertransformasi dari provinsi dengan tingkat depresi tertinggi menjadi provinsi paling bahagia,” ujar Herman.
Ia menyebut akselerasi layanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi untuk menjawab tantangan tersebut. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News