Puluhan Rumah Di Cianjur Dihantui Pergerakan Tanah

JABAR NEWS | CIANJUR – Kondisi tanah labil di Desa Batu Lawang Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur membuat warga Kampung Sindang langu terus dilanda kekhawatiran. Terutama saat musim penghujan. Pasalnya belum lama ini pun 21 rumah warga mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah.

Ningsih (27) Warga kampung Sindang Langu RT 05 RW 06 mengatakan kondisi seperti ini sudah terjadi bertahun-tahun rumah yang dihuni sebagian masyarakat retak dan terancam roboh. Sehingga khawatir untuk dihuni.

“Kami pun jika malam hari, tidak tidur di rumah ini karena khawatir saat tidur terjadi pergerakan tanah lagi,” kata Ningsih ditemani ibunya Kokoi (52) kepada Jabar News saat ditemui dikediamannya Rabu (19/4/2017) kemarin.

Baca Juga:  "Si Perut Laper" Raih Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019

Kendatipun warga sudah merasakan akibat dari kerusakan rumah yang sudah mengalami namun sebagian warga tetap bertahan karena belum ada solusi alternatif untuk berpindah.

“Sebetulnya dari pemerintah daerah sudah ada yang survey, kaitan dengan relokasi warga namun hingga kini belum juga terealisasi. Sebetulnya, warga sudah siap untuk direlokasi asalkan ada keseriusan dari pemerintah,” terangnya.

Menurutnya, tidak hanya rumah yang mengalami kerusakan namun sebagian jalan penghubung antar kampung pun ikut rusak sehingga mobil pun kesulitan untuk bisa melewati jalan.

Baca Juga:  Kapal Republik Indonesia Siaga Tempur Amankan Laut Natuna

“Jalan pun rusak parah, gara- ara pergerakan tanah, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Batu lawang Kecamatan Cipanas Cevi Zakaria menerangkan jika musim hujan potensi adanya pergerakan tanah di Kampung Sindang Langu sudah langganan, hal itu sudah bertahun-tahun dan sudah tidak aneh lagi.

“Wilayah itu seharusnya menjadi lahan untuk tanaman keras tidak boleh ada pesawahan ataupun perumahan penduduk. BPBD Cianjur pun merekomendasikan penduduk untuk direlokasi sampai saat ini kami masih menunggu jawaban pemerintah daerah,” terangnya.

Baca Juga:  BMKG Laporkan Gempa Telah Guncang Nias Barat dan Danau Toba

Menurutnya, ada 70 keluarga yang bertahan hidup di kampung tersebut, pemerintah desa mengupayakan untuk berpindah ke tempat yang aman yang sudah rencanakan. Selain itu, Desa merekomendasikan agar warga sedikit menyicil bahan bangunan agar nantinya tidak terlalu berat jika sewaktu-waktu direlokasi.

“Kalau pun jadi ada relokasi tentunya tidak akan sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah oleh karenanya kami menghimbau masyarakat menabung dari sekarang satu persatu material bahan bangunan,” pungkasnya. (Din)

Jabar News | Berita Jawa Barat