JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara terkait Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebutkan bahwa warga Jabar banyak terlilit Pinjaman Online (Pinjol).
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Peransuransian, Lembaga Penjamin dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyebutkan bahwa Provinsi Jabar berada di urutan kedua setelah DKI Jakarta yang masyarakatnya banyak terbelit pinjaman online (pinjol) atau fintech lending, yang nilainya mencapai Rp13,8 triliun.
Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil mengatakan bahwa urusan pinjam-meminjam uang adalah hal biasa di tengah masyarakat. Hanya saja lanjut dia, penilaian tersebut sudah termasuk mengkhawatirkan atau belum.
“Kalau namanya hutang mah selalu ada. Jadi jawabannya, masuk ke batas yang mengkhawatirkan atau tidak. Kalau namanya berhutang, hampir semua dari kita berhutang,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan yang diterima, Sabtu (8/7/2023).
“Kan jarang orang beli rumah, mobil nunggu cash dulu. Pasti ada KPR, nyicil mobil, motor. Pertanyaannya, angka itu analisanya apa ke OJK. Pinjaman dimana-dimana semua serba fintech,” tambahnya.