Sampah Numpuk 5 Bulan Di Pasar Sehat Cileunyi

JABRANEWS | KAB. BANDUNG – Warga RW 05, Kampung Cileunyi, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung dan pedagang Pasar Sehat Cileunyi keluhkan sampah yang menumpuk. Terakhir diangkut pada Juni 2018 menjelang Lebaran sampah mulai menggunung dan menutup akses jalan ke Blok F dan C Pasar Sehat Cileunyi.

“Masyarakat sudah sangat sering mengadukan masalah sampah ke pihak pengurus pasar, ke desa dan bahkan ada yang sampai ke kabupaten (Bandung). Tapi hingga hari (Senin, 21/1/2019) ini tidak ada tanggapan sama sekali,” ujar Nana, warga RW 05, Kampung Cileunyi, Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, yang juga berjualan di Pasar Sehat Cileunyi.

Nana mengungkapkan, sejak direnovasi dan diresmikan pada 2011 pasca kebakaran tahun 1997, sampah dari Pasar Sehat Cileunyi setiap hari diangkut petugas kebersihan. Namun dalam tiga tahun terakhir pengangkutan sampah mulai agak tersendat dan tidak tentu waktu.

Baca Juga:  Sempat Buron 2 Tahun, Pelaku Tindak Pidana Fidusia di Cirebon Diamankan Petugas

“Awalnya sampah merupakan sampah pasar, namun belakangan sampah warga dari Cileunyi dan bahkan dari warga Jatinangor yang berbelanja juga membuang ke sini. Mungkin yang semula setiap hari hanya setengah truk dan terus bertambah hingga sampai dua truk mengakibatkan pengurus harus mengeluarkan biaya tambahan,” ujar Nana.

Selain mengakibatkan bau busuk yang sangat menusuk hidung warga di RT 1, 2 dan 3 RW 05 Kampung Cileunyi, keberadaan TPS Pasar Sehat Cileunyi juga membuat warga was-was.

“Pasalnya sampah sudah melebihi benteng yang tingginya 2,5 meter, kami khawatir akan ambruk dan longsoran sampah ke perkampungan,” ujar Dudung, warga lainnya.

Baca Juga:  Pangdam III/Siliwangi Silaturahmi Bersama Insan Media

Sementara Kiki, salah seorang pedagang di Los sayuran Blok F mengatakan, sejak akses jalan tertutup tumpukan sampah omzet jualan berkurang hingga 50 persenan.

“Biasanya dari jualan jam 3 subuh hingga jam 10 pagi bisa laku 350 butir kelapa, kini seharian 150 butir dan paling banyak 250 butir,” ujar Kiki.

Kiki mengatakan, keberadaan sampah yang menggunung dalam lima bulan terakhir semakin sering dikeluhkan pengunjung. Terutama pengunjung yang berasal dari belakang pasar seperti dari Jajaway, Galumpit dan lainnya.

Pedagang lainnya, Dadang mengatakan, terhadap kondisi sampah yang kian menggunung hingga mengakibatkan penurunan omzet dagangan, juga mengakibatkan sejumlah pedagang lapak pindah ke depan pasar.

Baca Juga:  Bey Machmudin Yakin ASN Jabar Mampu Jalankan Program Bermanfaat dan Berkelanjutan

“Semula pedagang lapak dilarang berjualan di depan los atau toko, apalagi di ruas jalan. Kini sudah banyak yang pindah ke depan dan pengurus tidak bisa melarang karena kondisi sampah di tempat jualan pedagang lapak,” ujar Dadang.

Terhadap kondisi Pasar Sehat Cileunyi yang diresmikan pada 2011, sejumlah pedagang maupun warga berharap pengurus pasar serta instansi terkait di Pemkab Bandung segera mengambil tindakan.

Selain mengangkat sampah yang terus menggunung dan suatu saat membahayakan warga Kampung Cileunyi, pedagang serta pengunjung calon pembeli, warga dan pedagang juga berharap pengelola dan Pemkab Bandung melakukan penataan ulang untuk mengembalikan citra Pasar Sehat Cileunyi. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat