Sejumlah Warga di Garut Mengungsi Terdampak Retakan Tanah

JABARNEWS | GARUT – Pergerakan terjadi di Pergerakan tanah terjadi di Kampung Pasirpari, Desa Balewangi, Kabupaten Garut. Retakan tanah diduga terjadi akibat urukan tanah di sekitar rel kereta api lama.

Menurut Dodi Romansyah, Kepala Desa Balewangi, pergerakan tanah tersebut terjadi hampir tiga bulan yang lalu saat ini lebarnya mencapai 15 meter, sementara panjangnya mencapai 100 meter.

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Komitmen Berantas Peredaran Rokok Ilegal

“Ada tiga unit rumah warga yang mengalami kerusakan terdampak retak tanah itu,” ujar Dodi, dilansir dari faktajabar, Kamis (28/11/2019)

Dodi menambahkan, Retakan tanah yang diduga terjadi akibat urukan tanahitu, masyarakat yang rumahnya mengalami retakan telah mengungsi ke yang lebih aman.

Baca Juga:  Target Bjb Salurkan KPR, Tercatat Hingga Desember 2021 Sebanyak 5.7000 Unit Rumah

“Baru terlihat jelas itu saat hujan kemarin. Kan awalnya tanah yang bergerak itu hanya di kebun saja,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintahan Kabupaten Garut sendiri sudah memantau pergerakan tanah tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut. Warga khawatir tanah retak semakin parah mengingat saat ini telah memasuki musim hujan.

Baca Juga:  Mudik dan Libur Lebaran 2024, Personel Gabungan Disiagakan di Objek Wisata Kota Bogor

“Kemarin sudah ada pihak BPBD datang ke sini, mereka meminta warga sementara untuk mengosongkan rumahnya yang mengalami tanah retak karena dikhawatirkan semakin parah,” ujar Dodi. (Red)