Slanker Majalengka Ajak Warga Anti Hoax

JABARNEWS | MAJALENGKA – Slanker Majalengka bersama pegiat literasi di kota angin, mengajak masyarakat untuk menolak hoax, ujaran kebencian maupun informasi tidak jelas yang beredar cepat di sosial media.

Ketua Slankers Majalengka, Amin Halimi mengatakan pihaknya sepakat untuk mensukseskan pemilu legislatief maupun Pilpres 2019 dengan damai, aman dan terkendali, tanpa perlu menyebarkan berita atau informasi hoax, ujaran kebencian dan informasi negatif lainnya.

“Kami bahkan mengutamakan pertemuan untuk sharing dan diskusi, tentang informasi apapun yang beredar di medsos. Saya sendiri suka mencontohkan kepada Slanker Mania untuk menggunakan sosial media seperti facebook, instagram maupun WA untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti usaha dan bisnis,” ujarnya, saat disambangi di sekretariat Slanker Majalengka, di kampung Kaputren Kecamatan Jatitujuh-Majalengka, Kamis (25/10).

Baca Juga:  Yana Mulyana Tak Segan Tindak Tegas ASN yang Terlibat Politik Praktis!

Amin menambahkan teknik tersebut, yakni mengadakan pertemuan untuk diskusi maupun sharing lebih bernuansa barokah dan mempererat tali silaturahmi dan persahabatan.

Baca Juga:  Tabrakan Maut di Serdang Bedagai, Dua Orang Tewas

“Bahkan, autlet khusus yang menyediakan busana dan semua atribut Slanker, tetap laku dan disambangi para Slanker se-Ciayaumajakuning, termasuk Tasik dan Ciamis, padahal lokasinya jauh dari jalan raya. Mereka sering datang ke sekrteriat di sini, untuk diskusi sekaligus menjalankan bisnis,” ungkap Amin.

Hal senada diungkapkan pegiat literasi‎ Majalengka, Asep dan Dodi. Dua orang ini sengaja menyempatkan diri untuk melihat sekretariat Slanker Majalengka di kampung Kaputren. Mereka pun setuju dan mendukung anti hoax serta menghindari informasi yang bernada ujaran kebencian.

Baca Juga:  Demiz Janji Dorong Pembangunan Daerah Tertinggal

“Diskusi dan sharing ketika tatap muka, terasa lebih manusiawi. Kita sepakat bersama Slanker Majalengka untuk menolak hoax, menolak ujaran kebencian. Kita juga sepakat untuk menularkan virus membaca dengan bahan bacaan yang lebih bermutu,” ujar Asep. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat