JABARNEWS | PURWAKARTA – Hadirnya penyakit flu singapura atau virus Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) yang menyerang puluhan anak di Purwakarta belum lama ini, ditanggapi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta.
Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinkes Purwakarta, Eva Lystia Dewi, mengatakan, flu singapura bukan merupakan salah satu penyakit yang kasusnya kali pertama ditemukan di Purwakarta.
“Sebenarnya flu singapura selalu ada, hanya terpecah tidak dalam satu cluster,” kata Eva, saat ditemui awak media di Kantor Dinkes Puwakarta, Rabu (23/5/2018).
Menurutnya, virus flu singapura sendiri sudah terjadi beberapa kasus, hanya saja kasusnya mengalami peningkatan sejak 15 Mei 2018 lalu di Perum Gandasari Purwakarta.
“Ini belum masuk kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, setelah dilakukan pantauan ke lokasi, kami mendata ada sebanyak 11 orang anak yang terjangkit flu singapura tersebut,” ujarnya.
Terkait penularan virus, lanjut dia, flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang sangat mudah sekali menular, terutama pada anak usia dibawah 5 tahun yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
“Penularanya bisa melalui tetesan ludah, kontak langsung atau melalui alat yang terkontaminasi sperti alat makan,” jelasnya.
Meski demikian, tambah Eva, penyakit flu singapura merupakan salah satu penyakit yang tidak mematikan, kecuali si penderita mengalami komplikasi, seperti penderita susah makan atau minum sehingga membuat anak menjadi dehidrasi.
“Gejalanya tidak jauh seperti flu biasa, hanya saja ada tambahan luka di sekitar mulut, tangan dan kaki,” pungkasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat