“Sopir Angkot itu sudah susah jangan dibuat susah lagi dengan penggunaan aplikasi tersebut,” ujarnya melansir dari sukabumiupdate.com.
Dede berharap pihak terkait dapat melihat keadaan dari para supir dahulu di lapangan.
“Karena dengan adanya aplikasi tersebut secara langsung sopir harus menggunakan HP yang dapat menunjang aplikasi itu,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Irawan, sopir Angkot jurusan Baros. Menurut dia, banyak sopir Angkot yang belum memahami cara penggunaan aplikasi di smartphone.
“Mungkin sosialisasinya harus secara langsung dilakukan kepada para sopir,” singkatnya.