JABARNEWS | BANDUNG – Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu, yang terletak di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, masih berada pada status Level I atau normal. Namun demikian, Badan Geologi mengimbau warga dan wisatawan untuk tetap waspada terhadap potensi erupsi freatik yang bisa terjadi secara tiba-tiba.
Dalam laporan pemantauan pada Minggu (8/6/2025), visual permukaan gunung menunjukkan adanya hembusan asap putih dari Kawah Ratu setinggi 5–150 meter dan dari Kawah Ecoma setinggi 5–10 meter. Aktivitas lumpur juga tercatat hanya terjadi di Kawah Ratu dengan endapan berwarna hitam di sekitarnya.
“Pemantauan termal dengan drone menunjukkan tidak ada perluasan titik panas pada Kawah Ratu dan Ecoma sejak 5 hingga 7 Juni,” ungkap Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangannya.
Wafid menjelaskan bahwa tremor menerus mulai terdeteksi sejak 5 Juni pukul 22.00 WIB, yang mengindikasikan mulai terbentuknya bualan lumpur di Kawah Ratu.
Hingga Minggu siang, tercatat tiga gempa Low-Frequency (LF) dengan tremor amplitudo 0,5–1,5 mm. Angka ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang mencatat 16 gempa LF dengan amplitudo hingga 2 mm.