Stok Beras di Kota Bandung Dipastikan Aman Jelang Lebaran, Tapi Harga Tetap Naik

Padi
Ilustrasi stok beras. (Foto: Dok. JabarNews).

Merespon hal itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin mengimbau agar masyarakat tak perlu panik dengan info yang beredar mengenai kelangkaan beras di sejumlah toko ritel.

Untuk menjaga ketersediaan beras di toko ritel, akan dioptimalkan penjualan beras Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) Medium di toko ritel. Saat ini baru beberapa ritel yang sudah menjual beras medium SPHP seperti Hyfresh, Superindo, dan Transmart.

Baca Juga:  Akibat Hujan Lebat Distribusi Logistik dari PPK ke PPS di Subang Terhambat

“Masyarakat tidak usah panik dengan keberadaan beras di toko ritel. Di Transmart dan Superindo sudah tersedia beras. Lalu, beras juga kami sediakan di Indomaret masuk 16 ton dan Yogya Group 30 ton. Toko ritel tidak boleh menjual lebih dari HET,” jelas Ronny.

Baca Juga:  Bidik Generasi Milenial, Yossi-Aries Optimalkan Medsos

Ia menuturkan, tiap Kamis, timnya melakukan survei harga pada 8 pasar tadisional di Kota Bandung antara lain Pasar Kosambi, Sederhana, Palasari, Astanaanyar, Kiaracondong, Cihaurgulis, Ujungberung, dan Pasar Baru.

“Harga rata-rata beras medium di pasar tradisional saat ini Rp14.500 – Rp15.500. Harga rata-rata beras premium di pasar tradisional Rp15.500 – Rp17.000. Sedangkan HET beras medium itu Rp10.900/kg dan HET beras premium Rp13.900/kg,” sebutnya.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Purwakarta, Selasa 22 Maret 2022

Faktor kenaikan harga beras ini karena produksi beras belum mencukupi. Berdasarkan data Kerangka Sample Area (KSA) per Desember 2023, produksi padi Januari-Maret 2024 lebih rendah sekitar 2,82 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu.