Lebih lanjut, Nina menuturkan, melalui sistem NAR, kini data agregat yang ditampilkan Pikobar akan bersumber dari 154 laboratorium di Jabar yang diakui pemerintah, di mana sasaran jumlah lab pencatatan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Nina juga menjelaskan, perpindahan sumber data dari pusat ini menyebabkan adanya lonjakan data pengujian yang signifikan, yakni sebanyak 2.076.506 data pengujian per 9 Februari 2022. Sementara, data pengujian pada 9 Februari sendiri mencapai 26.624 (diambil dari 154 lab).
“Setelah ada penyesuaian terhadap lonjakan data, kedepannya perbedaan data harian akan menipis menyesuaikan dengan keadaan di lapangan,” ucapnya.
Selain melakukan penyesuaian terkait sumber data pengujian, Nina menambahkan, pada data pelacakan, dalam hal ini yang berkaitan dengan data kontak erat, suspek, dan probable akan dihilangkan dalam sementara waktu, yang nantinya disesuaikan dengan data yang bersumber dari aplikasi Silacak Kementerian Kesehatan RI. (Red)