“Ya! Berharap bisa diobati di rumahnya dan ada yang bantu segala keperluannya, karena melihat kondisi saat ini hanya bisa berbaring di atas kasur. Memang perlu perhatian serius, melihat keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Masih ujar Nandang, dirinya sudah terlihat pasrah dan ikhlas. Mungkun karena melihat kondisi menyakit tidak kunjung sembuh, dan tidak mau berobat lagi ke rumah sakit (RS).
Kalau ada bantuan bisa lewat istrinya, seperti usaha apa begitu. Artinya untuk membantu ekonomi sehari-hari, dan kalau ada bisa diobati di rumah saja.
“Tapi itulah kendalanya apakah ada yang mau bantu perhatian bisa diobati di rumah,” pungkasnya.
Nandang menambahkan, sebelumnya saat sehat dulu pak Rahmat memanjat buruh harian lepas memanjat pohon kepala, itu upah sehari dibayar sekitar Rp30 ribu.