Proyek ini menghabiskan dana miliaran rupiah, mulai dari pengurugan, pembangunan taman, penanaman vegetasi, hingga instalasi jaringan pipa IPAL. Namun, harapan itu hanya bertahan sebentar.
Setelah 10 hari beroperasi, taman berhenti berfungsi karena sejumlah fasilitas hilang dicuri, mulai dari lampu, pompa, kabel, hingga jaringan listrik.
“Sudah kami laporkan ke kepolisian, sekarang masih didata barang-barang yang raib,” ujar Dede.
Secara fisik, taman itu berdiri di lahan seluas 380 meter persegi. Letaknya terpencil, diapit lahan kosong dan area pemakaman. Akses menuju lokasi pun sulit, hanya lewat jalan setapak yang melintasi kuburan.