Wafid menekankan pentingnya langkah antisipasi mengingat daerah tersebut masih sangat rawan terhadap gerakan tanah susulan, terutama dengan curah hujan yang masih tinggi.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bandung, batuan penyusun di lokasi bencana merupakan satuan tufa berbatu apung yang berasal dari aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Tampomas.
Meski demikian, tidak ditemukan struktur geologi seperti sesar, lipatan, atau kelurusan di sekitar lokasi bencana.
“Langkah mitigasi dan tata kelola lahan yang lebih baik harus segera dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih besar,” tutup Wafid. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News