Tanggulangi Sampah Ala Pemkab Garut Akan Beli Alat dari China

JABARNEWS | GARUT – Masalah sampah di Indonesia tak akan pernah ada habisnya. Seiring bertambahnya penduduk sampah yang dihasilkan membutuhkan tempat untuk disimpan dan membutuhkan waktu dalam proses menghilangkannya. Selain itu masalah penting yang dihadapi adalah kebutuhan energi.

Atas kesadaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, berencana membeli peralatan dari China untuk menanggulangi sampah organik dan anorganik sehingga tidak terjadi penumpukan sampah, melainkan kembali memberikan manfaat untuk masyarakat.

“Alat dari China itu bisa memisahkan sampah organik dan anorganik yang cocok digunakan di Garut,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Garut, Uu Saepudin kepada wartawan di Garut, Jumat (20/9/2019).

Baca Juga:  Cegah Penyebaran dan Lonjakan Covid-19, Mal di Kota Bandung akan Diperketat

Ia menuturkan, pilihan alat dari China itu berdasarkan kajian yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sampah di Kabupaten Garut, serta kemampuan anggaran. Selain itu, ada dari Korea Selatan dan Jepang yang menawarkan kerjasama dan alat penanggulangan sampah ke Pemkab Garut, namun belum ditindaklanjuti.

Baca Juga:  27 Kabupaten Kota di Jabar Promosikan UMKM dalam KKJ-PKJB 2022, Transaksinya Capai Rp10,8 Miliar

“Ada dari Korea, ada dari China, ada juga dari Jepang, saya akan ajukan dan disesuaikan mesin mana yang kiranya cocok di Garut,” katanya.

Ia menjelaskan, alat dari Korea Selatan menawarkan kemampuan menanggulangi sampah sebagai bahan bakar yang nantinya menjadi energi listrik untuk kebutuhan masyarakat Garut. Namun pengadaan alat dan operasionalnya, cukup besar dananya hingga mencapai Rp50 miliar, termasuk produk dari Jepang harganya cukup tinggi.

Baca Juga:  Sempat Usulkan Lockdown, Uu Ruzhanul Ulum Pastikan Jabar Terapkan PPKM Mikro

“Yang Korea itu Rp50 miliar, tapi kalau pemisahan sampah itu Rp5 sampai Rp7 miliar, jadi Garut ini cocoknya untuk pemisahan saja,” katanya.

Ia menyampaikan, produksi sampah di Garut setiap harinya mencapai 200 ton sehingga perlu dimanfaatkan dengan melakukan pemilahan sebelum akhirnya dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. Dengan usulan pembelian alat dari Cina itu bisa mengatasi persoalan sampah di Garut agar tidak semuanya dibuang melainkan bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. (Red)