Rofiq menjelaskan bahwa dengan dilakukannya vaksinasi, maka penyebaran PMK dapat ditekan dan para peternak bisa kembali tenang.
Namun, lanjut Rofiq, vaksinasi PMK di Kabupaten Kuningan, terkendala dengan minimnya sumber daya manusia (SDM) yang bertugas melakukan vaksinasi.
“Karena kami hanya memiliki tiga dokter hewan, dan satu tambahan dari koperasi, sehingga vaksinasi juga lambat,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku melaporkan sebanyak 458.477 ekor sapi ternak telah mendapatkan vaksin hingga Kamis pukul 12.00 WIB.
Hingga hari ini, hewan ternak yang mendapatkan vaksinasi PMK hanyalah sapi, meski penularan sudah tersebar di 254 kabupaten/kota di 22 provinsi seluruh Indonesia.