Terkait Jamal Khashoggi, Jerman Hentikan Penjualan Senjata Ke Saudi

JABARNEWS | BERLIN – Pemerintah Jerman telah menghentikan semua penjualan senjata canggih ke Arab Saudi terkait pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi. Penghentian ini termasuk semua kontrak senjata yang telah disepakati sebelumnya.

Jerman juga mengeluarkan larangan perjalanan ke negara itu bagi 18 orang warga negara Arab Saudi, yang diduga terlibat kasus pembunuhan yang menggemparkan dunia itu.

“Masih lebih banyak pertanyaan dibandingkan jawaban dalam kasus Khashoggi,” kata Heiko Maas, menteri Luar Negeri Jerman, lewat akun Twitter @HeikoMaas dan @GermanyDiplo pada Senin, 19 November 2018 waktu setempat.

Baca Juga:  Tenggak Racun Rumput, Seorang IRT di Simalungun Ditemukan Tidak Bernyawa

Media DW melansir Maas mengatakan ini di sela-sela pertemuan Uni Eropa di Brussel, Belgia. Dia mengaku telah mendiskusikan keputusan ini sebelumnya dengan Inggris dan Prancis, yang merupakan dua negara besar Eropa lainnya.

Keputusan Jerman untuk menghentikan penjualan senjata canggih ke Arab Saudi ini bakal menunda pengiriman 20 kapal patroli, yang sudah mulai dibuat di daerah Mecklenburg-Western Pomerania.

Baca Juga:  Masalah BUMD Kota Bandung Selalu Disharmonisasi, DPRD akan Telusuri Kinerja Dewas

Meski Jerman dan Inggris menunda penjualan senjata kepada Arab Saudi, negara Eropa seperti Prancis dan Spanyol tetap menyatakan bakal mengirim senjata yang telah disepakati kontrak penjualan sebelum kasus pembunuhan Jamal Khashoggi terungkap ke publik.

Prancis telah meneken kontrak penjualan senjata berteknologi canggih ke Arab Saudi senilai 11 miliar euro atau sekitar Rp183 triliun berbentuk tank, amunisi, artileri, dan kendaraan lapis baja.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Kabupaten Purwakarta, Rabu 6 Juli 2022

Media Russia Today menyatakan Jerman sebelumnya telah menyetujui penjualan senjata canggih senilai 416.4 juta euro atau sekitar Rp7 triliun ke Arab Saudi pada tahun ini. Ini membuat Saudi Arabia menempati urutan kedua importir terbesar senjata canggih dari Jerman setelah Aljazair.

Pada Oktober, Kanselir Jerman, Angela Merkel, menghimbau semua negara Eropa untuk segera menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat