Tingkatkan Inovasi dan Iptek Nuklir, Batan Gelar Seminar Nasional Senten dan Senopaten

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menyelenggarakan seminar nasional Senten (Teknologi Energi Nuklir), Senopaten (Inovasi dan Pendayagunaan Nuklir), dan International Conference On Nuclear Science Technology and Applications yang bertujuan memberikan forum untuk menyampaikan hasil kegiatan riset dan inovasi.

Kepala Batan, Anhar Riza Antariksawan mengatakan kegiatan seminar nasional ini juga dilakukan untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-25 serta sekaligus 62 tahun usia Batan.

“Tujuan dari kegiatan seminar ini adalah menampung berbagai informasi di bidang Iptek Nuklir kegiatan ini juga ditujukan untuk menunjukkan bahwa meski dengan situasi yang sedang dilanda pandemi Covid-19 Namun bukan berarti berhenti berkarya,” kata Anhar dalam sambutan pembukaan seminar disiarkan lewat Zoom dipantau di Bandung, Rabu (18/11/2020).

Baca Juga:  Musim Hujan Bikin Harga Cabai Inul Naik Dua Kali Lipat di Garut

Dia menjelaskan, Seminar Senten melingkupi area keseluruhan daur bahan bakar nuklir termasuk teknologi dan keselamatan reaktor serta aspek ekonomi dan tapak reaktor nuklir.

Sedangkan, lanjut dia, Senopaten melingkupi arah yang lebih ke hilir termasuk teknologi produksi radioisotop, rekayasa fasilitas nuklir, dan aplikasi reproduction.

Baca Juga:  Posko Ketersediaan Oksigen Perlu Didirikan di Kota Bandung, Kata Disdagin

“Sebagai informasi untuk Senten pembakaran yang diterima sejumlah 78,30% berasal dari luar Batan dan peserta pendengar yang tidak lebih dari 478,” jelasnya.

“Untuk Senopaten maka yang diterima dan akan dipresentasikan sebanyak 57 makalah dengan peserta terdaftar lebih dari 300 yang datang dari berbagai lembaga pemerintahan, Non Kementrian, perguruan tinggi, perusahaan swasta,” tambahnya.

Baca Juga:  Warga Kabupaten Akan Dapat STB Grstis Begini Caranya

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan bahwa sesuai Kebijakan RPJMN 2020-2024 tentang arah kebijakan dan strategi nasional peningkatkan produktivitas dan daya saing, maka ada 4 poin yang menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan kapabilitas iptek dan penciptaan inovasi.

“Ada 4 poin, yakni Iptekin di bidang prioritas RIRN, akselerasi ekosistem riset dan inovasi, research power house, dan belanja litbang,” ucap Bambang. (Rnu)