Tolak FDS, PMII Purwakarta Datangi Gedung DPRD

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purwakarta hari ini menggelar aksi menolak penerapan Full Day School (FDS).

Aksi tersebut digelar di depan halaman gedung Dewan Derwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purwakarta, Rabu (16/08/2017)

Sekretaris Umum PC PMII Purwakarta Muhammad Zaky yang ikut dalam aksi tersebut menegaskan, mereka menolak keras diterapkannya FDS. 

“Ini akan menjadi ancaman stabilitas bangsa. Salah satunya membunuh karakter siswa, mematikan pendidikan Madrasah Diniyah dan Pesantren” ucapnya.

Baca Juga:  Massa FPI Padati Alun-Alun Kota Cimahi, Tuntut 4 Hal Ini ke Polisi

Zaky menilai FDS tidak layak untuk diterapkan di Indonesia khususnya Kabupaten Purwakarta.

Sementara itu, Irvan Mas’ud Imanudin salah satu mahasiswa dalam orasinya menjelaskan Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 dapat berdampak buruk bagi dunia pendidikan. Karena pembentukan karakter tidak secara otomatis bisa dicapai dengan jalan menambahkan jam sekolah.

“FDS bertentangan dengan UU

Sisdiknas tentang Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah,” bebernya.

Baca Juga:  Dadang Supriatna Tambah Anggaran Rp500 Miliar untuk Infrastruktur di Bandung, Perbaikan Jalan di Jadi Prioritas

ditempat yang sama, anggota Komisi IV DPRD Purwakarta Alaikassalam (Alex) mendukung dan mengajak PMII untuk menolak dan memantau FDS yang akan diterapkan oleh pemerintah.

“Saya adalah salah satu orang  yang memiliki sekolah diniyah sejak tahun 1980. Ketika ada peraturan seperti ini, saya pertama kali orang yang menolak FDS ini,” ungkap Alex.

Baca Juga:  Kuswara Akui Ezechiel Ajukan Pengunduran Diri dari Persib

Namun Pemerintahan Kabupaten Purwakarta, akan menerapakan FDS dengan konsep berbeda. Yakni dengan sekolah 5 hari dan pulang sekolah jam 12.30 WIB. Sehingga fungsi Madrasah Diniyah di Purwakarta akan tetap berjalan.

“Kita akan pertahankan Konsep FDS yang akan diterapkan di Purwakarta. Jka yang diterapkan oleh Pemerintah Purwakarta menggunakan konsep FDS 8 Jam belajar, kita tolak bersama-sama,” terangnya. (Had)

Jabar News | Berita Jawa Barat