Ia menjelaskan bahwa “sabubukna” dimaknai sebagai kerja totalitas, bukan sekadar formalitas hadir di kantor.
Turun langsung ke lapangan, menurutnya, merupakan bagian dari strategi reformasi birokrasi.
“Jangan sampai kita kelihatan sibuk tapi kosong makna. Kerja harus terukur. Semangat itulah yang sedang kami bangun,” ucapnya.
Meski dikritik soal kehadiran, Herman mengklaim dirinya tetap aktif menjalankan tugas sebagai Sekda.
Baca Juga: 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Ini Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang
Dalam beberapa agenda penting, ia masih terlihat hadir di Gedung Sate, termasuk saat memimpin rapat TAPD terakhir di Ruang Ciremai. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News