“Seminggu ini sudah susah. Hari ini sudah cari di dua lokasi, di agen satunya sudah habis jadi sekarang antre di agen satu lagi. Katanya masih ada tapi sedikit,” kata Supardi.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengakui dilematis menghadapi permasalahan minyak goreng. Sebab meski barangnya kini melimpah namun harganya sangat memberatkan warganya.
“Dilematis ya. Waktu HET diterapkan stoknya tersendat. Sekarang barangnya ada tapi harga mahalnya. Minyak curah sekarang jadi pilihan warga, tapi pasokan juga terbatas,” ujarnya.
Ngatiyana mengatakan, dirinya sudah mengintruksikan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi untuk segera mengajukan operasi pasar atau kuota minyak goreng curah ke Kementrian Perdagangan.
“Supaya segera mendapat kuota minyak goreng dari pemerintah pusat yang harganya terjangkau masyarakat,” katanya. (Red)