“Pembangunan kami sudah berpedoman pada rencana tata letak dan detail proyek yang disetujui pihak berwenang. Kami sudah membangun fasilitas seperti masjid, posyandu, mushola, dan sarana olahraga,” ujar Herry.
Terkait tuntutan ruang terbuka hijau (RTH) di Blok A4, Herry menyebut lokasi tersebut sebenarnya merupakan kavling yang telah memiliki izin untuk dijual. Namun, ia menyambut baik rencana kunjungan lapangan dari pemerintah daerah guna mencocokkan antara pembangunan yang sudah dilakukan dengan izin yang diberikan.
“Mudah-mudahan kunjungan ke lapangan nanti bisa menghasilkan kesepakatan bersama. Kami berharap ada titik temu yang menguntungkan kedua belah pihak,” katanya.
Herry menambahkan, seluruh tenaga kerja dalam proyek perumahan tersebut merupakan warga lokal dan pihaknya telah memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat sekitar, termasuk dalam bentuk pajak dan peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.
“Kami sudah mengikuti aturan yang berlaku dan membangun sesuai site plan. Semoga persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik melalui musyawarah,” pungkasnya. (Mul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
