Jurnal Warga

Mengarus-Utamakan Perempuan Ciamis Pada Pemilu 2024

×

Mengarus-Utamakan Perempuan Ciamis Pada Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini
Ence Sopyan MAP, Lazismu Ciamis. (foto: istimewa)
Ence Sopyan MAP, Lazismu Ciamis. (foto: istimewa)

Studi terkait feminisme tidak terlepas dari perjalanan panjang situasi politik di Amerika Serikat. Tiga gelombang gerakan feminisme yang terekam menjadi titik awal kebangkitan suara perempuan di kancah politik. Gelombang pertama menitikberatkan fokus pada upaya penghapusan diskriminasi pada perempuan.

Gelombang kedua, Millet (1990) mengenalkan istilah Women Liberation Movements atau gerakan feminisme radikal kultural/libertanian, yang pada saat itu adalah waktu untuk membebaskan wanita dari keterkekangan segala aspek. Sedangkan gelombang ketiga, pemahaman umum atas respon gerakan feminisme dimaknai bahwa perempuan adalah sebuah identitas politik yang tidak dapat dipisahkan dari komponen penting lainnya.

Baca Juga:  PAN Bisa Berpaling dalam Usulan Cawapres dari Erick ke Gibran, Bima Arya Bilang Begini

Kaum femiminisme politik sebenarnya memusatkan perhatian terhadap perempuan dalam suatu wilayah pasar kerja dan properti, sehingga mematahkan suatu pendapat yang menempatkan perempuan hanya mampu berada di wilayah kerja domestik. Olsen misalnya menjelaskan bahwa ada sebuah dimensi stratifikasi sosial yang menjadi latar belakang perempuan beraktifitas dalam politik.

Baca Juga:  KPU Bogor Verifikasi Ulang DPT Pemiu 2024, Ini Masalahnya

Olsen membagi menjadi enam lapisan perempuan yakni ada yang menjadi pemimpin politik, aktivis politik, komunikator (orang yang menerima dan menyampaikan gagasan, sikap, dan informasi lainnya), masyarakat biasa, kelompok marjinal, dan kelompok yang terisolasi.

Baca Juga:  Politik, Partai Politik dan Simbol serta Ideologi Yang Melatarbelakanginya

Secara filosofi, aksi-aksi yang dapat dilakukan perempuan adalah adanya pergantian di wilayah politik konvensional serta aksi yang yang mencoba dari dalam badan politik seperti aturan perundang-undangan serta administrasi pemerintah. Pada dasarnya penetrasi intensif perlu dilakukan pemerintah baik area konvensional maupun pada badan politik.

Pages ( 2 of 5 ): 1 2 345

Tinggalkan Balasan