Perdagangan Digital: Solusi Jabar Sejahterakan Petani

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berencana akan menerapkan perdagangan digital untuk memasarkan produk para petani Jawa Barat.

Emil, sapaan akrabnya, menginginkan ke depan petani bisa menjual produk tani secara online.

“Jadi nanti petani bisa jual beras online, peternak jual sapi online, petambak bisa jual ikan online, ini untuk memotong perdagangan konvesional yang membuat petani tidak sejahtera,” katanya di Gedung Sate, Selasa (2/10/2018).

Para petani selama ini sulit sejahtera, kata Emil, setelah diteliti ternyata cara berdagangnya masih jadul. Maka Ia berharap dengan sistem online, akan merevolusi keuntungan bagi petani dan nelayan.

Baca Juga:  Bantuan Sosial Tidak Tepat, Akibat Data Tidak Akurat

“Sistem perdagangannya, jadi nanti bisa saja kerja sama dengan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, tapi jualannya produk- produk pertanian,” katanya.

Jadi, lanjut Emil, yang perlu dipersiapkan adalah, manajemen dagang petani. Misalkan petani mengemas beras dalam paket kiloan. Begitu pula, produk pertanian lainnya.

Selain mengubah paradigma pemasaran produk, Emil juga berencana akan mengujicobakan beberapa inovasi di bidang pertanian untuk diterapkan di Jawa Barat.

Baca Juga:  Ramadhan, Bulan Kesadaran Bahwa Allah Awasi Tindak Kejahatan Korupsi  

Misalnya, pertanian infus, atau irigasi tetes, dinilai bisa mengatasi masalah pertanian saat menghadapi kekeringan, di Jawa Barat.

“Karena sebetulnya tanaman tidak butuh air sebanyak hujan, tidak butuh juga air sebanyak waktu kita siram, tapi tanaman butuh nutrisi dan air secukupnya,” kata Emil.

Dengan sistem ini, akan memudahkan proses penyiraman atau pemberian nutrisi cair secara perlahan. Adapun pengunaan infus sendiri sangat menghemat tenaga karena tidak perlu terus-menerus menyiram tanaman ketika musim kemarau tiba.

Baca Juga:  Kontroversi Film Animasi Ligthyear : Seberapa Jauh Pengaruh Agenda LGBT Terhadap Agenda Publik?

“Kita ada teknologi pertanian infus, sehingga tanaman tumbuh di musim kemarau, atau di tanah kering kerontang dengan tetesan air. Sudah kita siapkan lokasinya (untuk uji coba) di Indramayu,” ungkapnya.

“Kita bisa mengatur air yang keluar pada pengatur infus, teknologi infus ini di sebut juga irigasi tetes, membasahi tanah setetes demi setetes sangatlah bermanfaat bagi kelangsungan hidup tanaman,” tambah Emil. (Rilis Prov Jabar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat