Ada Protokol Pemotongan Hewan Kurban Saat Pandemi, Ikut Yuk

JABARNEWS | BOGOR – Jelang Hari Raya Idul Adha, pedagang hewan kurban mulai terlihat di beberapa titik jalan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, pandemi Covid-19 ditengarai bakal berdampak terhadap pelaksanaan penjualan hingga pemotongan hewan kurban.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) tengah menyiapkan pelatihan protokol pemotongan hewan kurban di tengah pandemi COVID-19 menjelang Idul Adha 1441 Hijriah pada akhir Juli 2020.

“Secara teknis di lapangan pelaksanaan pelatihan biasanya dimulai dari DKM (dewan kemakmuran masjid), tapi karena sekarang tidak boleh mengumpulkan orang banyak, jadi akan dilaksanakan melalui webinar,” kata Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Diskanak Kabupaten Bogor drh Hardy Hendriwan.

Baca Juga:  TPID gelar Pelatihan KPM Purwakarta di Lokasi Wisata

Menurut dia akan ada beberapa tata cara yang ditekankan dalam pemotongan hewan kurban di tengah pandemi, yakni berkaitan erat dengan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Hardi mengatakan akan ada beberapa unsur yang ikut serta dalam pelatihan yang dilakukan secara daring itu, seperti anggota DKM, petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat kesehatan hewan (puskeswan), dan petugas kecamatan.

Di samping itu, Diskanak Kabupaten Bogor akan melakukan pengawasan secara langsung ketika memasuki 15 hari menjelang Idul Adha. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan, baik secara administrasi, tempat usaha maupun hewan kurban yang dijual.

Baca Juga:  Ya Ampun, Dua Kampung Bentrok Warnai Malam Lebaran Idul Fitri

“Pengawasan akan dilakukan H-15 Idul Adha. Kita akan memeriksa lapak yang ada di semua wilayah. Yang pada prinsipnya sudah harus mendapatkan ijin dari kelurahan,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa ada sebanyak 36 orang tenaga pengawas dari puskeswan dan Bidang Keswan Diskanak yang dilibatkan untuk memeriksa lapak-lapak penjualan hewan kurban secara sampling.

Baca Juga:  Tanggap Darurat Masih Memadai, RI Tolak Bantuan Tentara AS

“Yang dilibatkan dari kami itu di bidang Keswan, lalu petugas di enam puskeswan yang jumlah petugasnya sekitar 36 orang,” demikian Hardy Hendriwan.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji, menuturkan, hing­ga saat ini pihaknya baru akan melakukan sosialisasi terkait perbedaan tata cara pemotongan hewan, mengadaptasi aturan protokol kesehatan yang diterapkan selama masa pandemi.

”Kita baru akan sosialisasi Senin nanti dengan MUI kecamatan se-Kabupaten Bogor by protokol kesehatan. Salah satunya terkait Hari Raya Idul Adha,” pungkasnya. (Red)