Menurut Mahfud, wacana pergantian wapres memang tampak didorong oleh kekuatan politik tertentu, meski publik juga melihat Prabowo seolah masih berada dalam bayang-bayang Presiden Jokowi.
“Secara publik, ada anggapan bahwa Prabowo masih dibonekai Jokowi. Tapi ketika itu dibantah, justru faktanya terasa seperti itu. Ini yang menimbulkan pertanyaan,” kata Mahfud.
Ia juga menilai Prabowo sebenarnya memiliki niat untuk melakukan perubahan sesuai ideologinya, namun ada sesuatu yang menahannya.
“Prabowo mungkin ingin memperbaiki hal-hal tertentu dengan idealismenya, tapi tampaknya ada faktor yang menahan dia untuk tidak tergesa-gesa. Kita tidak tahu itu apa,” kata Mahfud.