ASW: Para LGBT Harus Disediakan Lembaga Pendidikan Khusus

JABAR NEWS | CIANJUR – Para pelaku menyimpang laki-laki menyukai laki-laki (Gay) atau perempuan menyukai perempuan (Lesbi) yang saat ini sedang ramai di perbincangkan masyarakat Cianjur.

Untuk menangkal prilaku menyimpang tersebut, Andi Surya Wijaya (ASW) menyarankan kepada pemerintah untuk membuat lembaga pendidikan khusus agar penyakit tidak normal tersebut tidak menyebar kemana-mana.

“Harus ada lembaga pendidikan khusus yang mengarah pada rehabilitasi karena para pelaku menyimpang tersebut memiliki hak yang sama. Selama ini mereka selalu terpojokan karena perilakunya itu. Padahal mereka manusia yang memiliki hak yang sama sebagai warga negara,” kata Andi Surya Wijaya kepada wartawan di kantor DPC PPP kabupaten Cianjur Minggu malam (23/07/2017).

Baca Juga:  Masyarakat Seni Budaya Subang Dukung Jokowi-Ma'ruf

Politisi Partai berlambang Ka’bah itu mengatakan harus ada regulasi yang bagus dari tingkat pusat hingga ke daerah yang mengatur adanya lembaga pendidikan formal khusus yang menaungi para gay atau lesbi.

Baca Juga:  Kebakaran Landa Pertokoan di Ciamis, Dua Orang Tewas

“Harus disediakan lembaganya seperti para penyandang disabilitas. Itu bisa dijadikan sebagai alat kontrol pemerintah. Perilaku menyimpang tersebut ada bawaan sejak lahir, tidak saja gara-gara faktor lingkungan,” jelasnya.

ASW membayangkan, jika perilaku menyimpang tersebut terjadi pada lingkungan keluarga sendiri apa yang akan dirasakan. Pada hakekatnya ada pula anak laki-laki yang berperilaku seperti perempuan ataupun sebaliknya dari sejak lahir.

Baca Juga:  Masa PSBB, Walhi Ajak Jaga Udara Tetap Bersih

“Sehingga perlu ada antisipasi dari pemerintah jangan sampai seperti sekarang ini setelah ada kasus baru rame-rame di perbincang,” terangnya.

Menurutnya, para pelaku LGBT tersebut jangan disatupadukan dengan sekolah pada umumnya karena dikhawatirkan akan menyebar penyakitnya. Rehabilitasi penyandang LGBT sangat sulit.

“Rehabilitasi penyandang LGBT sangat sulit sehingga mendidik dengan cara disediakan lembaga khusus merupakan alternatif yang mengarah pada rehabilitasi,” pungkasnya. (Wan)

Jabar News | Berita Jawa Barat