Dia mencontohkan, pemerintah telah mengambil sikap dengan menghentikan pengiriman atau ekspor bahan mentah yang telah berlangsung ratusan tahun sejak zaman VOC.
“Jadi, sejak 2020 saya sampaikan bahwa pengiriman bahan mentah ini harus dihentikan dan harus diproduksi di negara kita baik barang jadi maupun setengah jadi,” katanya.
“Kami ingin punya nilai tambah yang dihadirkan di tanah air guna membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat,” ujar Jokowi.
Salah satu bahan mentah yang dihentikan, kata Jokowi, ialah Nikel. Tujuh tahun lalu, nikel saat diekspor dalam bentuk bahan mentah menghasilkan 1 miliar US Dolar atau sekitar Rp 14-15 triliun.
“Ketika kami hentikan dan meminta produksi di dalam negeri, saya cek pada akhir 2021 nikel ini hasilkan 20,8 miliar US Dollar atau Rp 300 triliun,” katanya.