Nasional

BPS: Penduduk Miskin Berkurang 2,56 Juta Jiwa Tiga Tahun Terakhir

×

BPS: Penduduk Miskin Berkurang 2,56 Juta Jiwa Tiga Tahun Terakhir

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | JAKARTA – Angka kemiskinan di Indonesia secara umum menurun selama periode 1998-2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan pada 15 August 2018

sebesar 24,20 persen dan terus turun di angka 9,82 persen pada Maret 2018.

“Pada awal pemerintahan Jokowi-JK, Maret 2015, ada 28,51 juta jiwa (11,22%) penduduk yang tergolong miskin. Tiga tahun sesudahnya, angka ini turun menjadi 25,95 juta jiwa (9,82%). Selama tiga tahun terakhir, jumlah penduduk miskin berkurang 2,56 juta jiwa,” sebut data yang dirilis BPS itu.

Baca Juga:  Budiman Sudjatmiko Sebut Anies Baswedan Cocok Pimpin Negara Ini Dibanding Indonesia, Ini Alasannya

Indikator kemiskinan lain yakni tingkat kedalaman kemiskinan (P1) dan tingkat keparahan kemiskinan (P2), juga menunjukkan perbaikan signikan.

Pada Maret 2015, P1 sebesar 1,97, sementara P2 sebesar 0,54. Tiga tahun setelahnya, P1

turun menjadi 1,71, sementara P2 turun menjadi 0,44.

“Secara sederhana nilai P1 memperlihatkan berapa gap rata-rata pengeluaran antara orang yang terkategorikan miskin dengan garis kemiskinan. Semakin sempit gapnya maka semakin kecil dana yang harus dikeluarkan untuk membantu orang tersebut untuk tidak terkategorikan miskin,” katanya.

Turunnya angka kesmiskinan tidak lepas dari program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, di antaranya bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan sosial (Bansos) dan beras sejahtera

(Rastra). Selain itu juga ada Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP) dan Program Indonesia Sehat (PIS).

Baca Juga:  Ingin Tangkap Monyet, Warga Ciloto Cianjur Malah Temukan Mayat

PKH adalah program keluarga penerima manfaat PKH. Pemerintah telah melaksanakan PKH sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan sejak tahun 2007.

Lalu, PIP melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah (6 – 21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin, pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta PKH, yatim piatu, penyandang disabilitas dan korban bencana alam. PIP merupakan bagian dari penyempurnaan program Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Baca Juga:  Mantul.. Labkesda Jabar Klaim Mampu Uji 3.000 Sampel Usap Per Hari

Adapun PIS, merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa Cita, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

“Sasaran PIS adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung perlindungan nansial dan pemerataan pelayanan kesehatan,” sebutnya. (Har)

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Tinggalkan Balasan