Bukannya Bayar, BPJS Malah Sarankan RSUD Subang Ngutang

JABARNEWS | SUBANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang terancam bangkrut karena mengalami krisis keuangan. RSUD ini dikabarkan terkendala biaya operasional sehingga terjadi kekosongan obat, alat kesehatan.

Pihak RSUD Subang mengaku krisis keuangan, akibat BPJS Kesehatan menunggak sebesar Rp.9,5 miliar.

“Seharusnya sudah ada pembayaran pada tanggal 28 Agustus kemarin. Tapi sampai saat ini belum ada pembayaran, kalu dibiarkan berlarut, ya terancam bangkrut, ” ujar Kasubang Humas RSUD Cireng Mamat Surahmat, Jumat (14/9/2018).

Baca Juga:  Anggaran Pemerintah Tak Cukup, SPRI: Sekolah Rentan Minta Sumbangan

Padahal kebutuhan obat-obatan sangat dibutuhkan. Terlebih pasien RSUD tiap harinya terus bertambah, dan pasien yang berobat dengan klaim BPJS hingga 80 persen.

“Namun pelayanan terus kita lakukan walaupun dampak belum dibayarkannya BPJS sangat terasa. Mulai dari oprasional dan juga kesedian obat-obatan,” terang Mamat.

Baca Juga:  Soal Dugaan Korupsi di Banjar, KPK Panggil Mantan Kadis PUPRKP

Kata Mamat, untuk bulan Agustus saja, tunggakan BPJS Kesehatan kepada RSUD sudah mencapai Rp.9,5 miliar. Padahal kita sudah melakukan klaim, tapi belum dibayarkan. Padahal jatuh temponya pengklaiman pada 28 Agustus 2018.

“Ini sudah September, tentunya kondisi ini sangat menyulitkan pihak RSUD,” ucapnya.

Baca Juga:  MPR RI Dukung Wacana Perubahan Nama Jabar Jadi Provinsi Sunda

Saat dikonfirmasi pihak BPJS, lanjut Mamat, ternyata pihak BPJS mengalami kesulitan keuangan dalam proses pembayaran.

“Malah pihak BPJS menyarankan pihak RSUD untuk meminjam dana sementara kepada pihak lain.Tentunya saran itu tidak bisa kami lakukan,” pungkasnya (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat