Cara Budidaya Jamur Tiram Bagi Pemula, Ini Triknya

JABARNEWS | BANDUNG – Jamur tiram merupakan salah satu komoditas makanan yang cukup populer di Indonesia. Karena hal tersebut, banyak orang yang ingin memulai budidaya Jamur tiram ini.

Untuk yang ingin memulai budidaya jamur ini, ada beberapa tips dan trik yang bisa kalian lakukan. Mengingat peminatnya cukup banyak, hal tersebut tentunya dapat menjadikan satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Maka dari itu, berikut beberapa trik budidaya jamur tiram bagi pemula yakni:

Pertama. Pilih Bibit yang Tepat – Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih bibit jamur tiram terbaik. Sama seperti bercocok tanam, memilih bibit ini memegang peran besar dalam keberhasilan budidaya jamur tiram. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas dan tepat, kamu perlu melewati proses trial and error.

Baca Juga:  Lebih Mengenal Penyakit Anensefali Dan Cara Mencegahnya

Salah satu kriterianya adalah bibit dapat menumbuhkan jamur dalam waktu 1 minggu. Jika lewat dari 1 minggu, sebaiknya ganti bibit dari petani lain. Kamu juga bisa mencari tahu dari komunitas, petani jamur tiram mana yang biasanya menyediakan bibit berkualitas.

Kedua. Menyiapkan Kumbung – Jamur tiram tidak bisa diperlakukan layaknya tanaman biasa yang tumbuh dalam pot dan tanah. Jamur ini harus dibudidayakan di dalam kumbung, sebuah ruang khusus yang digunakan untuk meletakkan media tanam jamur tiram.

Kumbung umumnya berisi rak-rak. Dindingnya dari papan kayu atau bambu dan lantainya disarankan dari tanah untuk menyerap air. Sementara itu, atapnya dari genteng. Suhu udara di dalam kumbung tidak boleh panas. Raknya pun disarankan memiliki ukuran lebar 40 cm dan panjang 100 cm.

Baca Juga:  Waspada! Gelombang Tinggi Perairan Selatan Jawa Bisa Capai 6 Meter

Ketiga. Menyiapkan Media Tanam Baglog – Media tanam jamur tiram adalah baglog, serbuk gergaji. Hal ini dikarenakan jamur di alam liar tumbuh pada batang pohon. Baglog dibungkus menggunakan plastik yang berbentuk silinder. Ujungnya diberi lubang sehingga jamur bisa menyembul keluar.

Untuk para pemula dan bisnis rumahan, baglog bisa dibeli di pasaran dan sifatnya sudah siap pakai. Lain halnya dengan baglog untuk para petani jamur yang dibuat sendiri dalam ukuran khusus.

Keempat. Merawat Baglog – Baglog dapat ditata secara vertikal dan horizontal. Penataan secara vertikal berarti lubang baglog menghadap ke atas. Sedangkan horizontal berarti lubang baglog menghadap ke samping. Keduanya memiliki keunggulan tersendiri.

Akan tetapi, para pemula disarankan untuk menata baglog secara horizontal. Alasannya adalah jamur tiram akan lebih aman dari kelebihan air karena siraman akan langsung turun ke bawah, bukannya masuk ke dalam baglog. Proses panen pun akan lebih mudah dilakukan.

Baca Juga:  Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Subianto: Kami akan Bekerja Keras

Kelima. Waktunya Panen – Jika baglog sudah tertutupi oleh miselium ini, maka dalam waktu 1 hingga 2 minggu akan muncul jamur tiram yang siap dipanen. Jika dirawat dengan baik, kamu bisa memanen jamur tiram sekitar 5 hingga 8 kali dengan jarak 2 minggu.

Ciri-ciri jamur tiram yang dapat dipanen adalah bentuknya sudah mekar dan besar. Bagian ujungnya meruncing dan warnanya masih putih. Masa panen ini cukup kritis karena jika lewat setengah hari saja, jamur akan berubah kekuningan dan tidak akan tahan lama usai dipanen. (Red)