Dadang Supriatna Ungkap Strategi Kabupaten Bandung Untuk Keluar dari Zona Merah

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung miliki strategi dalam upaya keluar dari status zona merah Covid-19. Strateginya yaitu memperketat penerapan protokol kesehatan ( prokes) 5M, serta memperkuat 3T.

Dia mengatakan, dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air yang memgalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Sedangkan 3 T yaitu dengan memperkuat tracing, treatment, dan testing.

Baca Juga:  Seorang Wanita di Purwakarta Diduga Ditolak Rumah Sakit untuk Melahirkan

“Sekarang di masa peningkatan penyebaran wabah Covid-19, strateginya selain memperketat 5M juga memperkuat 3T,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna dikutip dari poskotajabar.co.id, Senin (21/6/2021).

Dia menjelaskan, penguatannya dengan melakukan identifikasi potensi transmisi yang dilakukan tim dan melibatkan masyarakat. Agar terjadi kegiatan yang masif dan agresif, sehingga dapat mengantisipasi penyebaran yang lebih luas.

Baca Juga:  Pemprov Sasar UMKM Bangkitkan Ekonomi, DPRD Jabar: Pendataan Harus Tepat

Memperkuat Treatment, yakni peningkatan kapasitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, sarana prasarana, tenaga kesehatan (nakes), obat-obatan dan isolasi.

“Dalam upaya peningkatan kapasitas sarana kesehatan, sebaiknya untuk penderita yang usianya di bawah 50 tahun dengan kekebalan tubuh yang baik cukup dilakukan isolasi mandiri (isoman),” jelasnya.

Menurutnya, isoman juga bisa dilakukan bagi penderita yang mengalami gejala batuk, demam di bawah 38 derajat celcius.

Baca Juga:  Tak Hanya Gibran, PDIP Juga Tak Berani Pecat Bobby Nasution

Sementara memperkuat testing, untuk mengetahui apakah seseorang positif atau tidak an mencegah cluster. Semakin cepat mengetahui siapa positif, maka semakin cepat bisa dilakukan tracing.

“Strategi ketiga yaitu, testing reguler terus ditingkatkan untuk menekan jumlah penyebaran,” tutupnya. (Red)