Dedi Mulyadi Terharu Anak-Anak Didiknya Mampu Antarkan Timnas Juarai Piala AFF

JABARNEWS | PURWAKARTA – Perjuangan anak-anak SSB ASAD Jaya Perkasa berbuah manis. Mereka turut mengantarkan Timnas sepakbola U-16 juara Piala AFF. ASAD Jaya Perkasa merupakan binaan Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sejak Tahun 2013 lalu.

Salah satu pemain jebolan ASAD, Fajar Faturahman menjadi satu-satunya pencetak gol di waktu normal. Adapun pertandingan melawan Timnas U-16 Thailand tersebut berakhir melalui drama adu penalti. Stadion Gelora Delta Sidoarjo menjadi saksi sejarah skor 4-3 yang mengakhiri pertandingan tersebut.

Pembina ASAD Jaya Perkasa Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku terharu karena bahagia atas pencapaian itu. Dia berterima kasih atas dedikasi anak-anak ASAD selama turnamen berlangsung. Latihan keras penuh disiplin disertai doa menurut dia, menjadi faktor penentu kemenangan.

“Saya terus terang terharu, saya bahagia. Anak-anak dari desa mampu membuktikan diri. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada semua pihak. Ini kado untuk peringatan kemerdekaan kita,” kata Dedi di kediamannya. Tepatnya di Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Minggu 12 Agustus 2018.

Baca Juga:  Harlah NU Ke-95, Said Aqil Siradj: Masih On The Right Track

Proses panjang ASAD diceritakan manajernya Habib Alwi Hasan Syua’aib. Menurut dia, pemikiran kultural Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu diadopsi menjadi peraturan ASAD. Di antaranya, anak SSB ASAD Jaya Perkasa diharuskan bangun tidur sebelum ayam berkokok.

Ini berarti mereka harus bangun di waktu subuh dan melaksanakan salat subuh berjamaah. Setelah itu, siswa diharuskan mengaji sebelum melahap berbagai menu latihan.

“Anak ASAD yang muslim shalat subuh berjamaah kemudian mengaji. Teman-temannya yang non-muslim menyesuaikan mempelajari kitab agamanya. Intinya, bangun pagi menjadi kewajiban. Ini belajar karakter,” ujar Alwi menirukan gaya bicara Dedi Mulyadi.

Baca Juga:  Fraksi Demokrat dan PKS DPRD Cianjur Terima Dialog HMI Tolak Omnibus Law

Dalam skuad asuhan pelatih Fachri Husaini, terdapat lima pemain lulusan ASAD Jaya Perkasa. Mereka adalah Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestahulu dan Muhammad Fajar Faturrahman. Tak ketinggalan ada nama Ahludz Dzikri dan Muhammad Talaohu.

Kekuatan Anak Desa

Pemilihan anak desa untuk menjadi siswa ASAD bukan tanpa alasan. Menurut Alwi, kultur anak desa cenderung kuat dan tidak cengeng saat menerima pengajaran. Meskipun, dia mengakui bahwa kultur tersebut ada di anak kota dalam frekuensi yang tidak massif.

“Kuat dalam berbagai hal dan mudah diarahkan, tidak cengeng. Ini terus terang saja melatarbelakangi saya dan Kang Dedi untuk terus ‘apruk-aprukan’ (menjelajahi) desa. Kita konsisten mencari bibit pemain sepakbola,” katanya.

Baca Juga:  Ribuan Personil Brimob Siap Kawal Aksi 299

Saat dikonfirmasi, Dedi Mulyadi mengamini keterangan koleganya tersebut. Fans fanatik klub premier league Chelsea itu mengaku saat ini sedang melanjutkan tren positif pembinaan. Momen Agustusan dia gunakan untuk menggelar turnamen sepakbola.

Batas usia di bawah 15 tahun ditentukan agar dapat diarahkan menjadi pemain sepakbola profesional. Selain itu, para orang tua diwajibkan menonton pertandingan mereka untuk memberikan dukungan moral.

“Nanti masuk seleksi kita, ada kontrak sampai umur 18 tahun kita bina menjadi pemain sepakbola modern. Kalau berprestasi tidak boleh dulu menjadi model iklan, harus fokus. Kita sekarang ada turnamen sampai Desember, 4 kabupaten kita libatkan,” ucapnya. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat