Di Tengah Pandemi, Bisnis dari Garasi Jadi Solusi Hasilkan Uang

JABARNEWS | CIMAHI –  Banyak sektor usaha ikut terpukul oleh dampak dari pandemi Covid-19. Budidaya jamur tiram menjadi pengecualian, karena peminatnya masih cukup banyak.

Setidaknya hal itu dirasakan oleh Dante Putratama (26), warga Cibabat, Kota Cimahi. Berbekal ilmu dalam membudidayakannya, bisnis jamur tiram jadi solusi atas permasalahan ekonomi yang dia hadapi di tengah pandemi.

Dante melakukan budidaya jamur tiram di garasi rumahnya, di Jalan Nusantara IV, Kompleks Kavling IPTN. Dia memulai budidaya jamur tiram sejak April 2020, saat Covid-19 mulai menyebar di Indonesia.

Dia memanfaatkan pemasaran melalui daring atau online, dengan target pembeli masih berkisar di wilayah Bandung Raya. Dari usaha tersebut, lulusan Universitas Pasundan Bandung itu mulai meraup pundi-pundi rupiah.

Baca Juga:  Kabupaten Bogor Siapkan Tempat Angker untuk Isolasi Pemudik Ngeyel

“Sebelumnya belajar dulu sejak Januari 2020. Terus, karena merasa sudah ada bekal ilmu, ya sudah mulai usaha ini,” kata Dante, yang memanfaatkan garasi berukuran 3×2 meter untuk budidaya jamur tersebut, Rabu (30/9/2020).

Saat itu, Dante memiliki keyakinan budidaya jamur tiram memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan. Ia berpikiran bisnis jamur tiram konsep perputaran uangnya cukup cepat dan bisa tumbuh setiap hari.

“Jamur ini kan memang tumbuhnya setiap hari. Terus perputaran uangnya cepat dan sasarannya masuk ke kalangan menengah ke bawah,” ungkap Dante.

Baca Juga:  KNPI Ciamis Ajak Seluruh Organisasi Kepemudaan Berkontribusi Positif

Awal memulai bisnis tersebut, Dante harus mengeluarkan modal hingga Rp 4 juta untuk berbagai kebutuhan budidaya jamur tiram. Seperti pembuatan rak, baglog, media tanam, dan berbagai kebutuhan tanam lainnya.

Modal awal yang dikeluarkan Dante pun sudah kembali, seiring minat masyarakat yang tinggi untuk memesan jamur tiram. Dalam sehari, memang baru ada 5-8 pemesan. Namun, keuntungan bersihnya mencapai Rp 1 juta per bulan.

“Pesannya ada yang 1/5 kilogram, ada yang 1 kg. Kalau harganya, 1/5 kilogram dikasih Rp 8.000, untuk 1 kilogram harganya Rp 15 ribu. Sehari rata-rata 7 kilogram yang terjual,” terangnya.

Baca Juga:  HJB Ke-538, Bima Arya Sampaikan Tiga Pesan Buat Warganya

Dalam sekali panen dari satu baglog atau media tanam, jamur tiram yang dihasilkan rata-rata 1/5 kilorgram sampai 1 kilogram. “Kalau dari awal budidaya, totalnya yang sudah dipanen 70-75 kg,” kata Dante.

Karena dirasa menjanjikan, rencananya ia akan mengembangkan budidaya jamur tiramnya. Dante dibantu temannya sudah mengincar lahan di dekat rumahnya.

“Iya harus dikembangkan. Tapi yang di garasi ini akan tetap ada karena kan ini ciri khasnya,” tukasnya. (Yoy)