Diah Pitaloka: Pemerintah Harus Intervensi Pasar Pertanian

JABARNEWS | CIANJUR – Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Diah Pitaloka mengusulkan agar pemerintah bisa mengintervensi pasar pada sektor pertanian. Pasalnya nasib petani saat ini kian sengsara.

Dimana hasil produksi petani tidak berbanding lurus dengan keuntungan yang diperoleh, dari 100 persen pengeluaran produksi, keuntungan hanya 20 persen saja.

Hal ini disampaikannya saat berkunjung ke Kelompok Tani Mandiri Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Minggu (06/08/2017).

Baca Juga:  IDI: Data Kematian Covid-19 Pemerintah Tidak Sesuai Temuan di Lapangan

“Banyak permainan pasar, begitupun adanya tengkulak. Oleh karenanya nasib petani kian memperihatinkan. Jika kondisi ini dibiarkan masyarakat tidak akan berminat lagi untuk bercocok tanam,” kata Diah.

Selain itu, benih pun kini masih menggunakan benih dari luar negeri sehingga semua aspek pertanian dari hulu hingga ke hilir dikuasasi orang lain. Jika semuanya di kuasai para pemodal besar kapan petani sejahtera.

Baca Juga:  Erick Thohir Terpukau dengan Permainan Timnas Indonesia U-23: Ini yang kita Mau!

“Kalau soal pupuk petani masih mau memproduksi seperti pupuk organik kalau benihkan mereka harus membeli,” ungkapnya.

Selain itu, Diah juga sangat perihatin tanah warga di desa-desa kini kian mahal. Apalagi jika sudah banyak di kuasai orang lain, petani bukan lagi berproduksi malahan menjadi buruh tani.

Jika sektor pertanian terus dikembangkan maka bukan tidak mungkin warga bisa mengembangkan agrowisata pertanian.

“Oleh karenanya pemerintah pusat hingga Dinas terkait harus rutin memonitoring dan melakukan penyuluhan kepada para petani,” tuturnya.

Baca Juga:  Kemenag Buka Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK 2023, Buruan Cek Syaratnya Disini!

Diah berharap pemerintah harus mematok harga pasar, jika tidak kesejahteraan petani kian terkikis. Sementara kekuatan pangan bangsa tergantung perjuangan petani dalam berproduksi.

“Saya menyayangkan apa yang diutarakan oleh petani Desa Cibodas ini. Para petani mengaku hampir tidak ada perhatian dari Pemerintah Daerah. (Wan)

Jabar News | Berita Jawa Barat