Gegara Proyek Kereta Cepat, Sawah Di Cibogohilir Purwakarta Tak Teraliri Air

JABARNEWS | PURWAKARTA – Puluhan hektar sawah di Desa Cibogohilir, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tidak teraliri air akibat imbas dari urugan proyek Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di lokasi tersebut.

Kesulitan air untuk mengaliri sawah tersebut sudah dialami petani selama dua tahun dan para petani ini tidak bisa menanam padi. Total luas lahan pertanian yang mengandalkan sumber air dari saluran tersebut mencapai 120 hektare.

Baca Juga:  Kemarau, Debit Air Terus Menyusut Drastis di Waduk Setupatok

Permasalahan ini terungkap saat seorang petani menceritakan kesedihannya itu kepada anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang meninjau lokasi pada Kamis (16/7/2020).

Saat bertemu Dedi Mulyadi, petani yang akrab disapa Abah Wardi itu mengatakan saluran air yang mengairi sawah para petani ini sudah berjalan ratusan tahun. Namun sejak diurug untuk proyek kereta api cepat pada dua tahun lalu, kini para petani di sekitar proyek itu harus gigit cari karena sawahnya tak teraliri air.

Baca Juga:  Moeldoko: Pemerintah Siapkan 3 Strategi Utama Atasi Pandemi Covid-19

“Kasihan petani di sini, sudah tidak bisa menanam padi lagi,” kata Abah Wardi kepada Dedi Mulyadi.

Jika keinginan mereka agar sawahnya teraliri air tak direspon oleh pihak terkait, Abah dan para petani mengancam akan menggelar unjukrasa.

Baca Juga:  Prabowo Subianto Minta Pendukungnya Waspadai Potensi Kecurangan di Pilpres 2024

“Kami hanya ingin sawah kami teraliri air lagi. Kalau tidak diperhatikan, kami akan demo,” ujar Abah Wardi.

Mendengar permasalahan tersebut, Dedi Mulyadi meminta pihak terkait agar segera menyelesaikan masalah ini.

“Keluhan masyarakat ini harus segera direspon. Kalau ada kemauan pasti bisa diselesaikan,” ucap mantan Bupati Purwakarta tersebut. (Red)